Boeing 737 Max Kembali Mengudara di Langit AS
- dw
Pada November, Administrasi Penerbangan Federal menyetujui perubahan yang dilakukan pembuat pesawat AS Boeing ke perangkat lunak kontrol penerbangan otomatis.
Pada Oktober 2018, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh ke Laut Jawa sebelah utara Karawang tak lama setelah lepas landas, menewaskan 189 orang di dalamnya. Lima bulan kemudian, pesawat Ethiopian Airlines dengan penerbangan 302 mengalami masalah dan jatuh dalam perjalanan ke Nairobi. Semua 157 penumpang dilaporkan tewas.
Investigasi atas kedua kecelakaan tersebut menunjukkan masalah dengan sistem MCAS anti-stall baru Boeing. Dalam kedua kasus, perangkat lunak menjadi penyebab hidung pesawat turun berulang kali berdasarkan pembacaan sensor yang salah, dengan pilot tidak dapat memperoleh kembali kendali. Akibatnya, Boeing 737 Max dilarang terbang hanya beberapa hari setelah kecelakaan kedua.
Penerbangan penumpang pertama dengan Boeing 737 Max juga telah terjadi awal bulan ini di Brasil, dengan maskapai Gol mengoperasikan lebih dari 540 penerbangan dan maskapai Aeromexico lebih dari 80 penerbanagan, menurut utilitas pelacakan penerbangan Flightradar24.
rap/pkp (AP, AFP, Reuters)