Benarkah Ada Hak Istimewa untuk Penerima Vaksin COVID-19?
- dw
Pemerintah Jerman telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada kewajiban untuk disuntik vaksin COVID-19. Mengingat orang-orang yang skeptis terhadap vaksin COVID-19 jumlahnya tidak sedikit, pemerintah dengan cepat memadamkan pikiran-pikiran negatif tentang hak istimewa bagi mereka yang melakukan vaksinasi.
"Tidak ada perlakuan khusus untuk penerima vaksin,‘‘ kata Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer kepada surat kabar Bild am Sonntag akhir pekan lalu.
Namun, meskipun dia tidak mengatakannya secara eksplisit, Seehofer secara diam-diam mengakui bahwa pemerintah tidak dapat berbuat banyak dalam menghentikan perusahaan untuk membuat kebijakan mereka sendiri. "Yang bisa saya lakukan hanyalah memperingatkan agar tidak melakukannya," katanya. "Perlakuan khusus bagi yang penerima vaksin akan memecah belah masyarakat,‘‘ tambahnya.
Perdebatan internasional
Negara-negara Eropa juga memperdebatkan hal serupa. Inggris, yang mulai memvaksinasi warga lanjut usia dan tenaga kesehatan garda depan pada pertengahan Desember, juga mengesampingkan pendistribusian paspor imunitas.
Namun masih ada kebingungan tentang masalah tersebut. Menteri Vaksin yang baru diangkat, Nadhim Zahawi, menyarankan pengelola pub dan tempat olahraga boleh tidak mengizinkan mereka yang menolak vaksin dengan menggunakan teknologi pelacakan.
"Kami sedang melihat teknologinya," kata Zahawi kepada BBC pada akhir November. "Dan, tentu saja, cara orang dapat memberi tahu [dokter] mereka bahwa mereka telah disuntik vaksin. Tetapi, juga, saya pikir mungkin Anda akan menemukan restoran, bar, bioskop, dan tempat lainnya, juga akan menggunakan sistem itu,’’ tambahnya.