Kisah Keluarga dengan Kondisi Genetik Amat Langka: Tanpa Sidik Jari
![Amal dan Apu Sarker. "Itu tidak ada di tangan saya, itu adalah sesuatu yang saya warisi," kata Amal. - BBC Indonesia](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/12/28/5fe98e56b06e0-kisah-keluarga-tanpa-sidik-jari-kondisi-genetik-langka-yang-membuat-mereka-sulit-mendapat-masuk-ke-negara-lain_665_374.jpg)
- bbc
Akhirnya, dia menerima sebuah kartu dengan cap "TANPA SIDIK JARI".
Pada 2010, sidik jari menjadi persyaratan wajib untuk pembuatan paspor dan surat izin mengemudi (SIM).
Setelah beberapa kali mencoba, Amal bisa mendapatkan paspor dengan menunjukkan surat keterangan dari badan kesehatan.
Ia tidak pernah menggunakannya, sebagian karena ia takut akan ada masalah yang ia hadapi di bandara.
Dan meskipun mengendarai sepeda motor sangat penting untuk pekerjaan bertani, ia tidak pernah memiliki SIM.
"Saya sudah bayar biayanya, lulus ujian, tapi mereka tidak mengeluarkan izin karena saya tidak bisa memberikan sidik jari," ujarnya.
Amal membawa tanda terima pembayaran biaya pembuatan SIM, tetapi tidak selalu membantunya saat dihentikan polisi di jalan - ia didenda dua kali.
Ia menjelaskan kondisinya kepada kedua petugas yang bingung dan mengangkat ujung jarinya yang halus agar mereka bisa melihat. Tapi upayanya itu tak membuatnya bebas dari denda.
"Itu selalu menjadi pengalaman yang memalukan bagi saya," tutur Amal.
Pada 2016, pemerintah Bangladesh mewajibkan pencocokan sidik jari dengan database nasional bagi mereka yang ingin mendapatkan kartu Sim bagi ponsel mereka.