Logo DW

Kuliah Fisika Teknik di Jerman, Bermodal Pintar Tidaklah Cukup

Privat
Privat
Sumber :
  • dw

Raffly baru saja memenangkan sebuah kompetisi "Pitching Nation" yang diselenggarakan Earthling Indonesia dan KBRI Berlin 14 November 2020. Kompetisi ini mengajak para kaum muda Indonesia di Jerman untuk beradu ide membangun Indonesia yang berkelanjutan. Banyak wilayah yang belum terlistriki di Indonesia dengan pusat sumber energi yang masih tersentralisasi jadi fokus perhatian Raffly.

Dengan berbekal latar belakang studi mekanika fluida dan termodinamika, Raffly pun mencoba mengikuti perlombaan tersebut. Dia mengusulkan ide pembangkit listrik tenaga angin pesisir pantai. "Lewat kincir angin sederhana gak usah yang seperti di Inggris-lah yang panjangnya 50 meter dan tinggi towernya 90 meter, ini kita coba buat pembangkit dengan bilah dua meter saja... dayanya bisa maksimal 5kW yang disesuaikan dengan kecepatan dan arah angin", jelas Raffly.

Ia berharap beberapa kincir angin di lokasi terdepan, terluar, tertinggal (3T) bisa jadi solusi elektrifikasi yang solutif. Penggunaan bahan bakar diesel sebagai sumber pembangkit listrik pun bisa dikurangi dan biaya mahal pembangunan jaringan PLN pun bisa dihindari.

Ide realistis Raffly ternyata mendapat perhatian juri. "Elektrifikasi yang belum merata masih jadi keresahan kita bersama, dalam hal ini Raffly telah mentransmisikan idenya ke dalam sesuatu yang bisa kita implementasikan," jelas salah satu dewan juri Dimas Abdirama. Raffly membawa pulang hadiah uang tunai serta berkesempatan menjadi "duta besar" selama sehari.

Magang di Perusahaan Energi Ternama Jerman

"Susah banget dapat slot untuk werkstudent (red. kerja paruh waktu sebagai mahasiswa), saya udah berkali-kali masukkan aplikasi - wawancara ditolak, lamar lagi wawancara lagi lalu ditolak lagi. Saya coba lagi tapi yang terakhir ini dibilang ada kabar buruk - ditolak lagi, tapi kabar baik ada departemen lain yang sedang nyari, langsunglah bilang oke, langsung wawancara di departemen gas turbine Siemens Energy, eh langsung cocok dan diterima," jelas mahasiswa yang berasal dari Jakarta ini.

Untuk bisa bekerja sampingan sembari kuliah di Siemens Energy, Raffly mengakui bahwa seseorang perlu membuktikan pengalaman mengerjakan proyek atau simulasi teknik. Tak harus proyek besar - bisa saja tugas kuliah, dimana tugas ini dikerjakan dengan suatu software. Software seperti Matlab, Python, atau bahkan Excel bisa membantu mempermulus lamaran pekerjaan.