Profil 3 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Jokowi Nomor 12
- republika
VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali masuk dalam daftar 50 tokoh muslim yang paling berpengaruh di dunia. Tepatnya berada di urutan ke-12. Dalam kesempatan ini, redaksi VIVA.co.id mencoba mengangkat profil 3 teratas tokoh muslim paling berpengaruh saat ini.
Dilansir themuslim500, Jokowi bersama Ketua Umum Pengurus Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Watimpres Habib Lutfi bin Yahya berhasil masuk dalam daftar tokoh muslim paling berpengaruh sejagat edisi 2021.
Untuk posisi paling atas paling berpengaruh dipegang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Di posisi dua ditempati Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud dan ketiga menjadi milik Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Melengkapi daftar lima besar adalah Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein dan hakim beken kelahiran Punjab India, Muhammad Taqi Usmani.
Berikut profil lengkap 3 tokoh muslim paling berpangaruh di dunia yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber:
1. Recep Tayyip Erdogan
Nama yang satu ini tentu tak asing lagi. Sosok yang menjabat Presiden Turki sejak 2014 ini dikenal sangat berani dan kontroversial. Apalagi kalau soal agama Islam. Bahkan tak jarang sosoknya dianggap simbol kebangkitan dunia Islam dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Turki, pria kelahiran 26 Februari 1954 ini sempat menduduki posisi Perdana Menteri Turki (2003-2014). Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dan walikota Istanbul.
Banyak cerita menarik dari sosok Recep Tayyip Erdogan. Diantaranya, ia pernah dipenjara karena puisinya yang dianggap bermasalah. Dan yang terbaru tentu dengan keputusannya mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid setelah sebelumnya menjadi museum.
Prestasi menonjol lainnya yang sulit dilupakan adalah keberhasilannya dalam pengadaan air bersih untuk penduduk kota, penertiban pembangunan, penertiban prostitusi liar hingga kebijakan mengurangi kadar polusi di jalanan kota.
Erdogan dibesarkan di sebuah kota kecil dekat pesisir Laut Hitam bernama Rize. Ayahnya seorang pelaut. Erdo?an kecil tumbuh di daerah Kas?mpasa Istanbul yang terkenal sebagai daerah para pekerja keras. Kehidupan keras di Kasimpasa ini yang membuat Erdogan sangat memahami masalah kemiskinan di perkotaan.
Pria yang pernah menjadi pemain sepak bola profesional pada usia 16 tahun ini menjalani pendidikan dasarnya di sekolah agama bernama Sekolah Imam Hatip. Erdogan kemudian melanjutkan studinya ke Istanbul Marmara University jurusan ekonomi dan bisnis.
Ketika masih aktif menjadi mahasiswa, ia bergabung dengan gerakan politik yang berkembang di Negara Islam tersebut bersama Partai Keselamatan Nasional. Akan tetapi, setelah kudeta militer pada 1980 yang menyebabkan semua partai politik dibubarkan, ia pun lantas bekerja di sektor swasta.
Bekal ketika menjadi aktivis kemahasiswaan itulah yang kemudian membantu perjalanan kariernya sebagai politikus.
2. Salman bin Abdulaziz Al Saud
Raja yang satu ini memang layak masuk daftar mengingat statusnya sebagai penguasa di negara 'kiblatnya' Islam, Arab Saudi. Statusnya sebagai penjaga dua kota suci, Madinah dan Mekah inilah yang tentu sangat beralasan dirinya masuk papan atas dalam daftar.
Salman bin Abdulaziz diangkat menjadi Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, Raja Abdullah. Raja kelahiran 31 Desember 1935 ini merupakan anak ke-25 dari Raja Abdul Aziz.
Sebelum menjadi raja, Salman juga sempat mengisi pos-pos penting diataranya sebagai Gubernur Kota Riyadh (1955-1960 dan 1963-2011) dan Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi (2011-2012).
Pada Maret 2017, Raja Salman dan anggota Kerajaan Arab Saudi melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam rangka tur ke beberapa negara Asia. Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua dari Pemimpin Arab Saudi setelah Raja Faisal mengunjungi Indonesia pada 1970. Tak heran kedatangannya ke Indonesia menjadi pusat perhatian saat itu.
3. Ayatullah Ali Khamenei
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran ini juga menjadi langganan dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia. Ia lahir pada tanggal 17 Juli 1939 di kota Masyhad, Provinsi Razavi Iran. Ayahnya, Sayid Jawad Khamenei juga seorang ulama besar. Sedangkan ibunya bernama Mirdamadi.
Ali Khamenei diangkat menjadi pemimpin tertinggi pada Assembly of Expert pada 4 juni 1989 di usia 49 tahun. Ali Khamenei juga menjadi Presiden Iran dari 1981 - 1989 dan tercatat sebagai orang kedua terlama yang menjabat di Timur Tengah setelah Sultan Qaboos (Oman).
Namanya begitu mentereng di dunia Islam karena keberaniannya 'menantang' Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya terutama Israel. Bahkan meski harus berdampak buruk bagi rakyat Iran karena harus dihantam beberapa kali embargo ekonomi yang digalang AS dan sekutunya.
Sosok Ali Khomenei juga kerap melontarkan kata-kata lantang dan kontroversial yang membuat negara rivalnya meradang. Diantaranya, ikrar bakal memusnahkan Tel Aviv dan Haifa jika Israel berani macam-macam dengan Iran.