14 Orang Divonis Bersalah dalam Serangan Majalah Satir Charlie Hebdo
- bbc
Sidang ini, yang sempat ditunda berulang kali karena pandemi Covid-19, dilangsungkan dalam masa ketika Prancis sekali lagi menghadapi serangkaian serangan dari Islamis militan dan perdebatan baru tentang kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Siapa saja ke-14 orang itu?
Polat, yang disebut sebagai tangan kanan Coulibaly, berperan penting dalam mempersiapkan serangan dan memiliki "pengetahuan terperinci tentang rencana sang teroris", kata jaksa. Pria berusia 35 tahun itu mengaku ikut serta dalam "penipuan" tetapi membantah mengetahui rencananya.
Tidak diketahui apakah tiga orang yang diadili secara in absentia itu masih hidup. Boumeddiene diperkirakan tewas dalam serangan udara AS, tetapi seorang jihadis perempuan berkata kepada dinas keamanan Prancis bahwa ia telah melarikan diri dari kamp tahanan militan akhir tahun lalu.
Boumeddiene berperan dalam mempersiapkan serangan dan menggunakan berbagai metode untuk membeli senjata, kata jaksa penuntut.Pengadilan Paris menyatakan 14 orang bersalah atas keterlibatan dalam serangkaian serangan mematikan oleh Islamis militan.
Mohamed Belhoucine, teman dekat Coulibaly, juga diadili secara in absentia dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dia dituduh memberi si pembunuh dukungan operasional yang paling signifikan serta bertindak sebagai mentor agamanya.
Adik laki-lakinya, Mehdi, juga diadili secara in absentia karena membantu pelarian Hayat Boumeddiene; tetapi ia tidak dijatuhi hukuman setelah pengadilan memutuskan bahwa ia telah diadili dalam persidangan sebelumnya. Kedua bersaudara itu diyakini tewas.
Beberapa orang lainnya, termasuk Amar Ramdani dan Nezar Mickaël Pastor Alwatik, dinyatakan bersalah sebagai anggota jaringan teroris kriminal. Alwatik sempat satu penjara dengan Coulibaly dan DNA-nya ditemukan pada dua pistol di rumahnya, sedangkan Ramdani dituduh menyediakan senjata.