Logo ABC

Mahasiswa Indonesia Rayakan Kebebasan Usai Karantina di Darwin

Rifqi (tengah) dan Nicholas (kanan), mahasiswa Indonesia pertama yang mendarat di Darwin di tengah pandemi ketika dikarantina di Howard Springs.
Rifqi (tengah) dan Nicholas (kanan), mahasiswa Indonesia pertama yang mendarat di Darwin di tengah pandemi ketika dikarantina di Howard Springs.
Sumber :
  • abc

Kedua mahasiswa jurusan memasak tersebut juga mendapat kesempatan mengitari pusat kota Darwin, yang menurut Nicholas "sangat berbeda" dengan Jakarta.

"Pertamanya sih saya pikir Darwin itu mungkin masih seperti kota tapi tidak bagus, ternyata tidak terlalu jauh-lah ekspektasi saya. Ternyata kota ini lumayan," kata dia.

Pengalaman saat dikarantina

Setelah tiba di Darwin 30 November lalu, 63 mahasiswa internasional langsung diarahkan ke pusat karantina Howard Springs yang berjarak sekitar 30km dari bandara.

Mahasiswa diberikan kamar masing-masing dan dites "swab" sebanyak sekali dalam seminggu.

Mereka diizinkan untuk berinteraksi selama 20 menit dalam sehari dengan tetap mengenakan masker, serta diperbolehkan untuk berenang sekali dua hari, selama 45 menit.

Rifqi mengatakan CDU juga menyelenggarakan beberapa aktivitas online saat karantina, seperti kelas zumba, salsa, serta webinar.

"Saya ikut semua [kegiatan] ... semua aktivitas yang ada coba diikuti karena saya mahasiswa baru, jadi tidak banyak aktivitasnya," kata Rifqi.