Logo BBC

Bukti Baru 'Kerja Paksa' Warga Uighur di Ladang Kapas Ditemukan

BBC
BBC
Sumber :
  • bbc

"Di musim dingin, ibu saya memetik kapas untuk pejabat pemerintah. Pemerintah berkata butuh 5-10% warga desa. Mereka datang ke setiap keluarga, dari rumah ke rumah.

"Orang-orang pergi karena mereka takut dibawa ke penjara atau tempat lain."

Selama lima tahun terakhir, kunjungan dari rumah ke rumah sudah menjadi mekanisme kontrol utama di Xinjiang. Sekitar 350.000 petugas dikerahkan untuk mengumpulkan informasi rinci tentang setiap rumah tangga kelompok minoritas.

Orang-orang yang dipanggil untuk bekerja oleh tim ini menyadari, mereka berperan penting dalam memutuskan siapa orang Uighur lain yang harus dikirim ke kamp.

`Tuduhan yang dibuat-buat`

Industri penanaman kapas di Xinjiang dulu bergantung pada pekerja musiman yang datang dari provinsi lain di China.

Memetik kapas terkenal sebagai pekerjaan berat. Upah yang lebih tinggi serta pekerjaan yang lebih baik di tempat lain membuat para pekerja itu berhenti datang ke Xinjiang.

Saat ini, laporan propaganda dengan cemerlang memaparkan bagaimana pasokan tenaga kerja lokal yang baru ditemukan telah menyelesaikan krisis tenaga kerja ini.

Keberadaan mereka, klaim propaganda itu, meningkatkan keuntungan para petani kapas.

Namun tidak ada penjelasan yang nyata mengapa ratusan ribu orang, yang sebelumnya tidak tertarik memetik kapas, tiba-tiba turun ke ladang.

Memang ada dokumen yang menyebut bahwa gaji mereka dapat mencapai 5.000 yuan (Rp10,7 juta) sebulan.

Tapi dokumen lain mengungkap bahwa setiap 132 pemetik kapas dari satu desa yang sama perbulan mendapat gaji rata-rata 1.670 yuan (Rp3,6 juta).

Berapa pun gaji mereka, tenaga kerja yang dibayar tetap bisa dikategorikan pekerja paksa di bawah konvensi internasional.

BBC menerima tanggapan Kementerian Luar Negeri China, melalui faksimili, soal hal ini.

"Pekerja dari semua kelompok etnis di Xinjiang memilih pekerjaan mereka sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan menandatangani kontrak kerja sukarela sesuai dengan hukum," kata mereka.

Kemlu China juga menyebut bahwa tingkat kemiskinan Xinjiang turun dari hampir 20% pada 2014 menjadi sekitar 1% saat ini.

Tuduhan kerja paksa, menurut China, sepenuhnya dibuat-buat oleh Barat. Mereka menuduh para pengkritik China ingin menimbulkan "pengangguran dan kemiskinan paksa" di Xinjiang.

"Wajah tersenyum dari semua kelompok etnis Xinjiang adalah tanggapan paling kuat terhadap kebohongan dan rumor Amerika," begitu pernyataan tertulis Kemlu China.

Di sisi lain, Better Cotton Initiative, badan industri independen yang mempromosikan standar etika dan keberkelanjutan, memutuskan berhenti mengaudit dan mensertifikasi pertanian di Xinjiang.