Bukti Baru 'Kerja Paksa' Warga Uighur di Ladang Kapas Ditemukan
- bbc
Ada banyak petunjuk bahwa antusiasme ini tidak dilakukan sepenuh hati. Suatu laporan menggambarkan sebuah desa yang warganya "tidak mau bekerja di industri pertanian".
Para pejabat setempat harus mengunjungi desa itu lagi untuk menjalankan "pendidikan pikiran". Pada akhirnya 20 warga desa itu dikirim ke perkebunan kapas dan 60 orang lainnya dijanjikan akan menyusul.
Kamp dan pabrik
China sejak lama menggunakan proyek transmigrasi kaum miskin pedesaan sebagai bagian dari kampanye anti-kemiskinan nasional. Relokasi massal itu diklaim untuk meningkatkan prospek pekerjaan kelompok miskin tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, upaya-upaya itu diyakini telah melampaui batas.
Sebagai prioritas kepentingan politik domestik terpenting Presiden Xi Jinping, tujuan program ini adalah untuk menghilangkan kemiskinan absolut pada saat peringatan seratus tahun Partai Komunis tahun 2021.
Namun di Xinjiang muncul bukti bahwa terdapat banyak tujuan yang lebih dari sekedar urusan politik dalam program itu.
Muncul juga bukti tentang kontrol yang dilakukan pejabat tinggi negara, serta target dan kuota besar yang harus dipenuhi oleh para pejabat.
Perubahan kebijakan China yang mencolok terhadap Xinjiang dapat ditelusuri kembali ke dua serangan brutal terhadap pejalan kaki dan pengguna transportasi umum di Beijing tahun 2013 dan di kota Kunming pada 2014.
Otoritas China menuduh kelompok Islamis dan separatis Uighur adalah otak di balik serangan itu.
Sejak 2016 China membangun kamp `pendidikan ulang` bagi siapa pun yang menampilkan perilaku "mencurigakan" seperti memasang aplikasi pesan terenkripsi di ponsel, rutin melihat konten keagamaan, atau memiliki kerabat di luar negeri.
China menyebut kamp itu "sekolah untuk deradikalisasi". Catatan resmi China sendiri menunjukkan bahwa yang terjadi di dalam kamp itu adalah penahanan kejam untuk mengganti identitas lama warga Uighur, dari agama hingga budaya.
Mereka juga dipaksa menyatakan kesetiaan kepada Partai Komunis China.
Tetapi konstruksi berlangsung bukan hanya untuk membangun kamp.
Sejak 2018, ekspansi industri besar-besaran berlangsung di kawasan itu. Ratusan pabrik dibangun di Xinjiang.
Tujuan paralel dari pekerjaan dan penahanan massal diperjelas dengan munculnya banyak pabrik di dalam tembok kamp ​​atau di dekat bangunan-bangunan itu.
Pemerintah China tampaknya yakin, pekerjaan itu akan turut mengubah "ide-ide usang" kelompok minoritas Xinjiang, sekaligus menjadikan mereka sebagai warga negara China yang modern, sekuler, dan memiliki penghasilan.
BBC berusaha mengunjungi salah satu fasilitas di kota Kuqa, yang menurut peneliti independen merupakan kamp pendidikan ulang.