Perawat Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin COVID-19 di AS

Perawat Sandra Lindsay menjadi orang pertama di AS yang disuntikkan vaksin COVID
Sumber :
  • Twitter Andre Cuomo

VIVA – Seorang perawat unit perawatan intensif bernama Sandra Lindsay, menjadi orang pertama di Amerika Serikat yang disuntikkan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 pada hari Senin, 14 Desember 2020. Ini merupakan awal dari penyembuhan wabah virus yang menyebabkan kematian 300.000 orang di AS.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Sandra Lindsay sebelumnya telah merawat beberapa pasien COVID-19 di ruang intensif selama berbulan-bulan. Ia diberi vaksin di Long Island Jewish Medical Center di wilayah Queens, New York City, pusat awal wabah COVID-19 di negara itu.

Penyuntikan perdana vaksin COVID-19 di AS itu disiarkan langsung secara daring dan mendapat sambutan tepuk tangan dari Gubernur New York Andrew Cuomo.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

"Tidak ada bedanya dengan vaksin lain," kata Lindsay dilansir ChannelNewsAsia. "Saya merasa penuh harapan hari ini, lega. Saya merasa kesembuhan akan datang. Saya berharap ini menandai awal dari akhir dari waktu yang sangat menyakitkan dalam sejarah kita," ucapnya.

"Saya ingin menanamkan kepercayaan publik bahwa vaksin itu aman," tambahnya.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Cuomo men-tweet gambar Lindsay, mengenakan masker dan menatap dengan tegas ke depan, ketika seorang dokter menyuntik lengannya, dan mengatakan dia adalah orang Amerika pertama yang mendapatkan vaksinasi. "Seperti inilah rupa pahlawan," tulis Cuomo.

Beberapa menit setelah Lindsay menerima suntikan, Presiden Donald Trump men-tweet: "Vaksin Pertama Diberikan. Selamat Amerika Serikat! Selamat DUNIA!"

Pusat Medis Yahudi Long Island, yang dioperasikan oleh sistem perawatan kesehatan terbesar di New York, Northwell Health, adalah salah satu dari banyak rumah sakit terpilih di seluruh AS yang mengelola inokulasi pertama vaksin COVID-19 di luar uji klinis pada hari Senin.

Vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitra Jerman BioNTech telah mendapat izin penggunaan darurat dari regulator federal pada hari Jumat, setelah ditemukan 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dalam uji klinis besar.

Penggunaan vaksin ini memberikan sedikit kelegaan ketika AS melewati masa-masa sulit penanganan COVID-19 yang menyebabkan 300.000 nyawa melayang dengan lebih dari 16 juta kasus virus corona AS telah tercatat hingga saat ini.

Amerika Serikat melaporkan 2.462 kematian per hari dalam rata-rata 7 hari, tertinggi sejak pandemi dimulai, menurut hitungan Reuters.

Seperti diketahui, 2,9 juta dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 mulai dikirim ke pusat distribusi di seluruh negeri pada hari Minggu. Vaksin ini berhasil disuntikkan ke warga hanya 11 bulan setelah Amerika Serikat mengumumkan kasus pertama COVID-19. (ase)

Penyanyi pop Amerika, Khalid

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Penyanyi pop dan R&B terkenal asal Amerika, Khalid, secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya penyuka sesama jenis.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024