Logo ABC

Inilah Lapangan Kerja yang Banyak Eksploitasi Migran di Australia

Mark Morey, seorang pengurus serikat pekerja di Sydney, berbicara dengan Anna, pekerja kebersihan yang dibayar dengan upah lebih rendah dari ketentuan upah minimum.
Mark Morey, seorang pengurus serikat pekerja di Sydney, berbicara dengan Anna, pekerja kebersihan yang dibayar dengan upah lebih rendah dari ketentuan upah minimum.
Sumber :
  • abc

Takut visa dibatalkan

Pekerja migran yang berada di Australia dengan visa pelajar seperti Anna hanya diperbolehkan bekerja maksimal 20 jam seminggu selama menempuh pendidikan.

Tapi menurut Anna, pemilik perusahaan cleaning service itu memintanya bekerja lebih banyak dari batasan kerja 20 jam seminggu dan Anna setuju saja.

"Dia menawarkan untuk membayar 20 jam itu dengan sistem pajak. Sisanya akan dibayar tunai," katanya.

"Dia memang membayar yang 20 jam, tetapi sisanya tidak pernah saya dapatkan uangnya," ujar Anna.

"Dia aktif mencari orang untuk bekerja gratis, mempertahankan mereka sebisa mungkin. Ketika pekerja ini sadar tidak akan dibayar dan berhenti kerja, dia akan mengunggah lagi iklan lowongan kerja," jelasnya.

Anna pernah melapor ke FWO, namun pihak FWO tak bisa memberikan jaminan keamanan visa yang dimiliki Anna.

Ia pun mengaku tidak berani meneruskan kasus yang dialaminya karena khawatir visa pelajar yang dipegangnya akan dibatalkan.

A woman has purple nail polish applied to her toes at a salon. Pekerja industri kecantikan termasuk salah satu yang banyak mendapatkan upah di bawah ketentuan upah minimum di Australia.