Bangladesh Relokasi Pengungsi Rohingya ke Pulau Tak Berpenghuni
- dw
Jumat (04/12), pihak berwenang di Bangladesh mulai merelokasi kloter pertama pengungsi Rohingya yang berjumlah lebih dari 1.500 orang. Ini merupakan bagian dari rencana Bangladesh untuk merelokasi pengungsi Rohingya ke sebuah pulau terpencil, meski mendapat kecaman dari sejumlah kelompok hak asasi manusia.
Pihak berwenang mengatakan bahwa hanya akan merelokasi pengungsi yang bersedia pergi. Langkah ini dinilai dapat mengurangi kepadatan kronis di kamp-kamp pengungsian di negara Asia Selatan itu yang telah menampung lebih dari 1 juta kaum Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.
“Pemerintah tidak membawa siapa pun ke Bhashan Char secara paksa. Kami mempertahankan posisi ini,” kata Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Momen pada Kamis (03/12) malam waktu setempat.
Pejabat angkatan laut mengatakan sebanyak tujuh kapal dikerahkan untuk mengangkut kaum minoritas Muslim Myanmar ini dan dua kapal lainnya untuk mengangkut logistik.
Sebelumnya, lebih dari 300 pengungsi Rohingya dibawa ke Bhashan Char pada awal tahun ini setelah ratusan pengungsi tersebut ditemukan terombang-ambing di tengah laut saat hendak melarikan diri dari Bangladesh.
Apakah relokasi ke pulau tak berpenghuni dipaksakan?
Para pengungsi dan relawan di kamp-kamp pengungsian mengatakan bahwa beberapa orang dipaksa pergi ke Bashan Char, pulau yang rawan terendam air laut. Dua puluh tahun lalu, hanya ada air pada titik di Teluk Benggala ini.