Kasus Kematian Global COVID-19 Tembus 1,5 Juta Orang

Petugas Palang Merah Dunia menangani korban Virus Corona COVID-19.
Sumber :

VIVA – Jumlah pasien meninggal dunia akibat virus COVID-19 di dunia hingga kini sudah mencapai 1,5 juta orang. Angka yang mengkhawatirkan membuat berbagai negara di dunia semakin mengharapkan kehadiran vaksin dalam waktu dekat.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Meskipun berbagai kabar baik tentang vaksin telah diumumkan, beberapa negara kembali mencatat rekor kasus baru COVID-19. Di Amerika Serikat misalnya, mencatat rekor tertinggi yakni penambahan 210 ribu kasus baru dalam rentang waktu 24 jam saja.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 4 Desember 2020, Italia mencatat 993 kasus kematian per hari, melampaui rekor sebelumnya yakni 969 orang pada awal 2020. Saat itu, Italia menjadi negara Eropa pertama yang melaporkan pandemi COVID-19.

Perekonomian Global Masih Stagnan, OJK Waspadai Dampaknya ke Perbankan RI

Baca Juga: Moderna Mulai Uji Coba Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak

Iran menjadi negara paling terpukul di Timur Tengah yang telah mencapai 1 juta kasus COVID-19, bahkan ketika pihak berwenang setempat tengah mempertimbangkan pelonggaran pembatasan. Sementara itu, Inggris telah mencatat lebih dari 60 ribu kematian.

Meneropong Masa Depan Pasar Komoditas Indonesia di Situasi Global Tak Menentu, Investor Harus Apa?

Menurut penghitungan, pandemi COVID-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Sebab masih ada lebih dari 10 ribu kasus kematian baru yang tercatat di seluruh dunia setiap hari sejak 24 November 2020.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres, memperingatkan, meskipun vaksin segera disetujui, dunia masih akan memerangi pandemi ini.

"Jangan membodohi diri kita sendiri. Vaksin tidak dapat memperbaiki kerusakan yang akan berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan beberapa dekade mendatang," kata Guterres.

Dikutip dari data worldometers.info, jumlah kasus positif di dunia sudah mencapai 65,5 juta jiwa. Untuk kasus sembuh tercatat sudah 45,3 juta jiwa.

Amerika Serikat masih tertinggi dengan kasus positif yang mencapai 14,5 juta jiwa. Angka kasus sembuh di negara Paman Sam mencapai 8,5 juta pasien. (art)

Foto sampul buku Demokrasi dan Tatanan Global

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

The Economist menggambarkan situasi kegentingan demokrasi berlangsung secara sistemik di berbagai belahan dunia. Indonesia dikategorikan sebagai 'demokrasi yang cacat'.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024