Iklan Nike Jepang tentang Rasisme dan Olahraga Picu Perdebatan
- dw
Iklan Nike yang menampilkan diskriminasi rasial yang dihadapi anak-anak perempuan sekolah di Jepang dan menyebutkan olahraga dapat mengatasi rasisme memicu perdebatan sengit dan reaksi keras di negara itu.
Video itu menampilkan tiga pemain sepak bola muda dan berdasarkan pada "pengalaman nyata para atlet," kata Nike Jepang. Iklan itu ingin menyampaikan bagaimana mereka "mengatasi perjuangan dan konflik sehari-hari untuk menggerakkan masa depan mereka melalui olahraga."
Iklan tersebut telah dibagikan dan dilihat sekitar 25 juta kali di Twitter dan YouTube. Di Twitter, video itu mendapat lebih dari 60.000 likes, namun juga mendapat reaksi negatif dan menyulut perdebatan di kalangan pengguna media sosial.
Banyak komentator mengatakan Nike melebih-lebihkan soal diskriminasi dan rasisme dengan memilih Jepang, karena tidak ada alasan untuk itu. Beberapa mengancam akan memboikot produk Nike. Petenis Jepang-Amerika Naomi Osaka, yang selama ini disponsori Nike, telah membantu memicu perdebatan tentang rasisme di Jepang setelah menyuarakan tentang gerakan Black Lives Matter.
Bahas rasisme di Jepang masih tabu
Identitas nasional Jepang sebagian didasarkan pada mitos tentang sebuah negara yang monoetnis. Hal ini telah memicu marjinalisasi penduduk asli Ainu di masa lalu, serta diskriminasi terhadap etnis Korea dan Tionghoa, warga birasial dan imigran.
Kampanye iklan "Keep Moving: Yourself, the Future" dirilis pada 30 November dan menampilkan beberapa gadis remaja yang mengalami perundungan di sekolah karena ras mereka atau kerena perbedaan lainnya, tetapi akhirnya mereka menemukan kepercayaan diri melalui olahraga sepak bola.