Vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca Alami 'Kekeliruan Dosis'
- bbc
- 101 dari kasus-kasus ini terjadi pada orang yang menerima suntikan hampa (bisa cairan infus atau vaksin meningitis).
- 30 lainnya adalah orang yang menerima suntikan vaksin sebenarnya – tiga di antara mereka menerima dosis dengan kekuatan setengah dan 27 menerima dua dosis penuh.
Para peneliti Oxford tengah menyelidiki mengapa para relawan yang diberi suntikan pertama dengan bahan lemah kemudian disusul dengan suntikan bahan berkekuatan penuh, tampak bekerja lebih baik ketimbang mereka yang diberikan dua dosis penuh.
Salah satu perkiraan adalah dosis rendah mungkin lebih baik dalam meniru penularan virus corona, yang memicu respons kekebalan tubuh.
Namun, mungkin juga bahwa para relawan yang menerima setengah dosis berbeda ketimbang mereka yang menerima dua dosis penuh.
Moncef Slaoui, kepala peneliti Operation Warp Speed - program yang memasok vaksin untuk Amerika Serikat - mengatakan kepada para wartawa AS bahwa kelompok yang diberikan setengah dosis hanya mencakup orang-orang di bawah 55 tahun.
Karena usia adalah faktor risiko seseorang mengalami sakit serius akibat Covid-19, vaksin yang melindungi kaum lanjut usia sangatlah penting.
Akan tetapi, hasil-hasil dari kajian vaksin Oxford fase kedua yang diterbitkan jurnal Lancet, menunjukkan vaksin membangkitkan respons yang kuat di semua kelompok usia.
Para peneliti Oxford telah mengirimkan seluruh data ke pihak regulator sebagai bagian dari pengajuan penggunaan darurat sehingga negara-negara dapat memakai tiga vaksin ini untuk mengimunisasi penduduknya.