Bagaimana CIA dan Mossad Bunuh Tokoh Nomor 2 Al-Qaeda di Iran
- dw
Para pejabat itu membenarkan puteri al-Masri, Maryam, juga merupakan target pembunuhan. AS mencurigai dia sedang disiapkan untuk mengemban fungsi penting di jaringan al-Qaeda, dan telah terlibat dalam perencanaan operasi.
Maryam adalah janda Hamzah bin Laden, putera bekas gembong teroris, Osama bin Laden. Dia tewas dalam sebuah operasi antiteror AS di kawasan perbatasan Afghanistan-Pakistan pada tahun lalu.
Kematian al-Masri sendiri diyakini menjadi pukulan telak bagi jaringan teror tersebut menyusul rumor tentang kematian pemimpin al-Qaeda saat ini, Ayman al-Zawahiri. Namun kebenaran kabar tersebut sejauh ini belum bisa dipastikan oleh CIA, kata sumber AP.
Iran menepis tuduhan pihaknya melindungi pemimpin al-Qaeda. Pemerintah di Teheran merawat sikap permusuhan terhadap kelompok teror tersebut dan mencurigai kampanye hitam AS dan Israel di balik operasi intelijen terakhir.
CIA sebenarnya sudah sejak lama mencurigai pemimpin al-Qaeda hidup dalam persembunyian di Iran selama bertahun-tahun. Hal ini pun diketahui komunitas intelijen Israel. Al-Masri resminya mendekam “di tahanan” Iran sejak 2003, namun hidup di distrik Pasdaran di tepi Teheran setidaknya sejak 2015.
Kampanye intelijen anti-Iran
Pola pembunuhan terhadap al-Masri serupa dengan metode yang digunakan Mossad di masa lalu.