Pengacara Ini Sebut Masjid Al-Aqsa Ada di Arab Saudi
- republika
Yemani mengklaim melalui teorinya dapat disimpulkan perbedaan antara narasi dan perawi disebabkan oleh masalah politik yang selama ini digunakan untuk kepentingan peristiwa, isu, dan sikap politik yang tidak ada kaitannya dengan keyakinan atau kepentingan pada perbuatan dan ibadah. Pernyataan Yemani tersebut kemudian menuai kemarahan dan kecaman dari Muslim di seluruh dunia.
Yerusalem dikenal sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Masjid yang dikenal Al Aqsa itu dibangun di atas Bukit Bait Suci (Temple Mount) atau Haram asy-Syarif.
Seorang peneliti di Yerusalem dan Urusan Masjid Al Aqsa, Doktor Ali Al A’war, menulis tanggapan atas klaim dari Yemani yang mengecam keraguannya atas keberadaan Al Aqsa di Yerusalem. Ia mengatakan, wacana budaya baru di antara beberapa penulis Teluk dan buku tentang normalisasi budaya mewakili posisi resmi beberapa penguasa Teluk, seperti artikel yang diterbitkan di surat kabar pemerintah Saudi, Okaz.
"Pemalsuan dan kebohongan yang dihasilkan oleh Zionis Arab baru itu merupakan kontribusi baru terhadap perilaku Netanyahu dan kebijakan pemerintah Israel yang menolak keberadaan Palestina dan hak politik bagi rakyat Palestina di tanah Suci," kata Al A"war.
Dia kemudian mengutip keputusan dari beberapa negara Teluk untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, termasuk Bahrain dan Uni Emirat Arab. Arab Saudi sendiri belum menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi mengisyaratkan hal ini pada akhirnya bisa saja terjadi.
https://www.moroccoworldnews.com/2020/11/326128/saudi-lawyer-claims-al-aqsa-mosque-is-in-saudi-arabia-not-jerusalem/