Eskalasi Konflik Tigray-Ethiopia Memanas, Ini Kronologinya
- dw
Pada Agustus 2020, pemilihan umum yang telah ditetapkan terpaksa ditunda akibat wabah virus corona meskipun ada protes dari pihak oposisi. Tidak ada tanggal baru yang ditetapkan sebagai tanggal penyelenggaraan pemilu. Tigray pun menentang Abiy dengan menggelar pemilu sendiri pada 9 September.
Pemerintah di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, lantas mencap tindakan pemerintah Tigray ini sebagai langkah yang melanggar hukum. Sementara para pemimpin etnis Tigray tidak lagi mengakui pemerintahan Abiy. Sebagai akibatnya, dana federal untuk wilayah Tigray kemudian dipotong, yang menurut TPLF "sama saja sebagai tindakan perang."
Pada 4 November, Abiy memerintahkan dilakukannya respons militer atas serangan "pengkhianat" di kamp-kamp tentara federal di Tigray. Namun TPLF menyangkal bertanggung jawab atas serangan-serangan ini dan mengatakan bahwa serangan itu adalah dalih untuk melakukan "invasi".
Dua hari kemudian Abiy memecat kepala militer, yang petingginya banyak terdiri dari etnis Tigray. Pada tanggal 9 November, Ethiopia melakukan serangan udara di Tigray, dengan Abiy mengatakan operasi akan segera berakhir.
Khawatir picu konflik regional
Sebagai akibat dari eskalasi konflik tersebut, ribuan pengungsi melarikan diri ke negara tetangga di Sudan. Mengikuti langkah Perserikatan Bangsa-Bangsa, persatuan Uni Afrika juga menuntut diakhirinya pertempuran ini.
Arus pengungsi terus membengkak menjadi hampir 25.000 jiwa. Pada 12 November, Amnesty International mengatakan banyak warga sipil tewas dalam pembantaian yang menurut saksi mata dilakukan oleh pasukan yang setia kepada pemerintah Tigray. TPLF menyangkal keterlibatan mereka.