Logo DW

2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan akibat Perang Saudara

Tiksa Negeri/REUTERS
Tiksa Negeri/REUTERS
Sumber :
  • dw

Konflik antaretnis di Ethiopia

TPLF merupakan partai penyangga koalisi pemerintahan Ethiopia, sebelum langkah reformasi Abiy mengasingkan petinggi partai, dan memaksa TPLF meninggalkan koalisi. Reformasi Abiy banyak dikritik karena dianggap mencederai konstitusi. Menurut UU Dasar Ethiopia, kekuasaan dibagi rata terhadap sembilan wilayah etnik, termasuk Tigray.

Sejak awal etnis Tigray bersikap skeptis terhadap seruan persatuan nasional yang digembar-gemborkan Abiy. Bagi kawasan berpenduduk lima juta orang itu, kekuasaan sang pemenang nobel lebih dianggap sebagai ancaman ketimbang harapan, lapor Financial Times, Maret tahun lalu.

Sejak mengusir rezim junta militer yang dibenci pada 1991 lalu, TPLF mendominasi politik lokal di Tigray. Hingga kini kelompok yang masih tercantum dalam Daftar Terorisme versi AS itu masih mempertahankan kekuatan tempurnya, dan sebab itu diyakini akan mampu menyeret pemerintah dalam perang tidak berkesudahan.

Kawasan Tigray saat ini diprediksi menampung seperempat juta gerilayawan bersenjata. Sementara dari enam divisi lapis baja militer Ethiopia, empat di antaranya berbasis di Tigray. Mereka adalah sisa kekuatan tempur yang ditanam di kawasaan itu dalam perang di perbatasan dengan Eritrea.

PM Abiy sendiri membangun reputasi dunia sebagai juru damai antara lain berkat kiprahnya menyepakati gencatan senjata dengan jiran di utara. Meski begitu, Eritrea hingga kini belum sepenuhnya berdamai dengan TPLF.

Selasa (10/11) lalu, presiden Tigray menuduh Eritrea bersekongkol dengan pemerintah Ethiopia mendalangi serangan militer terhadap wilayahnya. “Perangnya berlanjut ke ronde yang berbeda,” kata dia. Pemerintah Ethiopia sendiri enggan mengomentari tuduhan tersebut.