Joe Biden Presiden Terpilih, Pemimpin Arab Hadapi Kenyataan Baru
- bbc
Kesepakatan tersebut mencabut rangkaian sanksi terhadap Iran, sedangkan Iran bakal mematuhi batasan aktivitas nuklir dan inspeksi fasilitas nuklirnya.
Presiden Trump menyebutnya "kesepakatan terburuk yang pernah ada" dan menarik AS keluar dari perjanjian itu.
Sekarang, Biden tampaknya akan membawa AS kembali ke perjanjian itu.
Ini membuat geram Arab Saudi. Pada musim gugur lalu, tak lama setelah serangan rudal misterius di pabrik petrokimia Arab Saudi, saya menghadiri konferensi pers di Riyadh yang digelar Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir, yang mengecam kesepakatan nuklir Iran.
Kesepakatan itu adalah bencana, katanya, karena tidak memperhitungkan (padahal tidak pernah dimaksudkan untuk itu) program rudal strategis Iran yang ekspansif maupun penyebaran milisi proksi di Timur Tengah.
Seluruh kesepakatan tersebut, dia menyiratkan, adalah bagian dari warisan cacat dari pemerintahan Obama yang tidak memahami bahaya yang ditimbulkan oleh Iran.
Saudi dan beberapa sekutu Teluk mereka diam-diam bertepuk tangan ketika pada Januari tahun ini AS melakukan serangan pesawat tak berawak di Irak yang membunuh Jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan operasi luar negeri Garda Revolusi Iran, Pasukan Quds.
Sekarang mereka khawatir apakah tim Gedung Putih yang baru akan tergoda untuk melakukan tawar-menawar dengan Teheran yang melemahkan kepentingan mereka sendiri.