Kisruh Pilpres AS, Georgia Hitung Ulang Surat Suara Secara Manual

Pilpres AS: Trump VS Biden
Sumber :
  • Kolase

VIVA – Salah satu negara bagian di Amerika Serikat, Georgia, memutuskan untuk melakukan penghitungan ulang hasil suara dalam pemilihan presiden AS antara Donald Trump dan Joe Biden. Hal ini diumumkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Georgia, Braf Raffensperger.

ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Begini Reaksi Joe Biden

Keputusan itu diumumkan setelah tim kampanye Donald Trump dan Partai Republik di negara bagian tersebut, mengirimkan surat kepada Raffensperger untuk meminta penghitungan ulang secara manual sebelum negara mengesahkan hasilnya.

Baca jugaIHSG Dibuka Merah, Investor Bisa Jenuh

Presiden Joe Biden 'Menghilang' saat Sesi Foto Bersama KTT G20 di Brasil

"Dengan margin yang begitu tipis, maka kami memutuskan untuk melakukan penghitungan ulang secara manual di setiap daerah," kata Raffensperger dalam konferensi pers, seperti diberitakan Independent, dikutip Kamis 12 November 2020.

Penghitungan ulang secara manual ini membutuhkan waktu hingga berhari-hari, lantaran semua surat suara harus dibuka dan diperiksa dengan tangan oleh penghitung surat suara. Sementara itu, batas waktu negara bagian untuk mengesahkan hasil penghitungan adalah 20 November 2020.

Rusia: Penggunaan Rudal Jarak Jauh AS oleh Ukraina Picu "Gelombang Ketegangan Baru"

Raffensperger adalah seorang Republikan, namun ia mendapat kecaman dari anggota partainya sendiri. Awal pekan ini, Senator David Perdue dan Senator Kelly Loeffler dari Partai Republik, meminta Raffensperger untuk mengundurkan diri karena dinilai salah urus dan kurangnya transparansi.

Dalam sebuah pernyataan menanggapi tuntutan para senator, Raffensperger menegaskan bahwa para pemilih di Georgia yang mempekerjakan dirinya dan para pemilihlah yang akan memecat. Dia menyarankan agar senator lebih fokus untuk mempertahankan kendali di Senat. (art)

Arsip foto - Presiden AS Joe Biden (kanan) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) di Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, pada 25 Juli 2024.

ICC Perintahkan Penangkapan PM Israel, Biden Tegaskan AS Akan Lindungi Netanyahu

Presiden AS Joe Biden menyebut keputusan Mahkamah Pidana Internasional yang memerintahkan penangkapan Benjamin Netanyahu sebagai tindakan yang sangat keterlaluan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024