Empat Orang Terluka akibat Sebuah Ledakan Bom di Jeddah

ilustrasi ledakan bom.
Sumber :

VIVA – Sejumlah orang terluka akibat ledakan bom di Jeddah saat upacara memperingati akhir Perang Dunia I di sebuah pemakaman. Upacara tersebut dihadiri oleh diplomat asing yang berada di kota itu.

Gelar Rakor di KUH Jeddah, Menag: Persiapkan Pelaksanaan Haji

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, sebuah alat peledak rakitan meledak di sebuah pemakaman non-Muslim dan melukai beberapa pejabat saat sedang melakukan upacara mengenang berakhirnya Perang Dunia I.

"Ini serangan pengecut, tidak bisa dibenarkan," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis, dikutip dari BBC, pada Rabu 11 November 2020.

Pasar Terbesar di Jeddah Kebakaran, 20 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga saat ini, akibat kejadian tersebut belum ada konfirmasi langsung dari otoritas Arab Saudi.

Sebelumnya, pada 29 Oktober 2020, seorang penjaga di konsulat Prancis di Jeddah ditikam dan dilukai oleh seorang pria Saudi. Dan pada hari yang sama, tiga orang tewas dalam serangan pisau di kota Nice, Prancis, oleh seorang teroris.

OKI Kecam Pencaplokan dan Penjarahan Situs Arkeologi Palestina oleh Israel

Seorang jurnalis Prancis yang berbasis di Saudi, Clarence Rodriguez, men-tweet foto-foto yang menunjukkan setelah serangan, termasuk satu foto yang menunjukkan orang yang terluka menerima perawatan.

"Mencoba menyerang pagi ini di pemakaman non-Muslim di Jeddah. Selama upacara #11 November. Di hadapan konsul jenderal Prancis, Irlandia, Inggris dan ekspatriat Prancis," tulisnya.

Dia menambahkan bahwa seorang petugas keamanan Yunani dengan pakaian preman terluka parah. Seorang pejabat diplomatik Yunani mengatakan bahwa empat orang terluka ringan akibat ledakan itu, salah satunya orang Yunani.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, konsulat meminta pihak berwenang Saudi untuk menjelaskan sebanyak mungkin informasi tentang serangan tersebut dan untuk mengidentifikasi serta memburu para pelakunya.

Konsulat Prancis di Jeddah juga mendesak warga negara Prancis di Arab Saudi untuk melakukan kewaspadaan maksimum setelah serangan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya