Jaksa Agung dan Menteri Imigrasi Australia Terlibat Skandal Canberra
- abc
Setelah ditayangkan, barulah ia mengeluarkan pernyataan sebagai berikut:
"Malam ini, kejadian dalam kehidupan pribadi saya di tahun 2017 telah ditayangkan dalam program Four Corners ABC."
"Saya sangat menyesali tindakan saya itu, serta perasaan sakit yang ditimbulkannya pada keluarga saya. Saya juga menyesali perasaan sakit yang dialami [Rachelle] Miller."
Menteri Imigrasi Alan Tudge meminta wartawan untuk menghapus foto Jaksa Agung Christian Porter bersama seorang wanita muda di salah satu bar di Canbera. (AAP: James Ross)
Alan menekan staf untuk merahasiakan perselingkuhannya
Kepada Four Corners, Rachelle Miller mengakui bahwa dirinya dan Menteri Alan Tudge menjalani perselinguhan pada tahun 2017. Saat itu, keduanya masing-masing dalam status menikah dan memiliki anak.
Meskipun perselingkuhan mereka sepenuhnya atas dasar suka sama suka, namun Rachelle kini mengaku sangat menyesalinya.
"Bila ada ketidakseimbangan kuasa antara menteri senior mungkin dengan staf junior, saya kira perlu diakui bahwa perilaku semacam itu tidak baik," kata Rachelle.
Ia mengaku, selama menjalani hubungan dan setelahnya, Menteri Alan selalu menekannya untuk tidak mengakui perselingkuhan mereka. Padahal hubungan mereka ini telah menjadi rumor di Gedung Parlemen Australia.
"Dia sering menekan saya dan, dalam tanda petik, meminta saya mempermainkan kalimat yang akan saya sampaikan kepada wartawan untuk menepis berita tersebut," kata Rachelle.
Ia menyebut, Alan memintanya untuk, "Pastikan kamu tidak mengungkap, pastikan kamu meluruskan kalimat, pastikan kamu tidak menjawab telepon, akan lebih baik bila kamu tidak menjawab teleponmu sama sekali."
Rachelle Miller menyatakan Partai Liberal Australia perlu mengubah perilakunya terhadap kaum wanita. (Four Corners)
Mantan PM Turnbull mengatakan kebiasaan politisi di Canberra mengingatkannya pada dunia korporat pada 1970-an atau 1980-an.
Dia mengatakan menteri yang menjalin hubungan asmara dengan staf merupakan perilaku yang "tak dapat diterima".
"Selalu ada ketidakseimbangan kuasa antara bos dan orang yang bekerja untuk mereka. Semakin muda dan junior staf ini, semakin ekstrim pula ketidakseimbangan itu," kata Malcolm.