Tak Mau Kalah, Trump Kumpulkan Uang Orang Tajir untuk Pemilu Ulang
- wartaekonomi
Presiden Donald Trump masih belum mengakui kekalahan dari presiden terpilih Joe Biden. Tampaknya, Trump akan menempuh berbagai jalur hukum untuk menantang hasil pemilu. Kubu Trump akan menuntut proses penghitungan suara di Wisconsin, kubu tersebut juga mengirimkan email penggalangan dana kepada para pendukung.
Melansir Forbes pada Selasa 10 November 2020, ia mendesak para pendukung untuk menyumbang upaya penghitungan ulang di Wisconsin, di mana penghitungan itu membuat Trump turun lebih dari 20.000 suara pada Senin pagi dan kubu Trump menuduh adanya penyimpangan pada pemungutan suara, namun mereka tak memberikan bukti apa pun.
Dengan selisih 0,6 persen selisih suara di Wisconsin, kubu Trump memiliki hak untuk mengajukan penghitungan ulang, tetapi harus membayar sejumlah uang.
Komisi Pemilihan Wisconsin mengatakan belum memiliki perkiraan biaya penghitungan ulang, tetapi berkaca pada tahun 2016, upaya semacam itu menelan biaya sekitar US$2 juta. Per 30 Juni ini, Partai Republik telah menyimpan lebih dari US$29 juta dalam rekening yang dialokasikan untuk upaya penghitungan ulang.
Sebenarnya, baik Biden ataupun Trump telah menyiapkan dana penghitungan ulang tambahan minggu lalu dan secara aktif meminta kontribusi dari para pendukung. Sebelumnya, sebagian besar sumbangan datang dari para miliarder.
Forbes menemukan bahwa setidaknya 23 miliarder dan pasangan mereka masing-masing memberikan sumbangan lebih dari US$100.000 atau setara Rp1,4 miliar kepada komite Partai Demokrat dan Republik, beberapa di antaranya dialokasikan untuk penghitungan ulang.