Mampukah Joe Biden Tepati Janji Pulihkan Kerja Sama Global?
![Andrew Harnik/AP Photo/picture alliance](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/11/09/5fa8f1386656e-mampukah-joe-biden-tepati-janji-pulihkan-kerja-sama-global_665_374.jpg)
- dw
Pada 9 November, AS telah mencatat jumlah infeksi virus corona tertinggi, yakni melampaui 10 juta kasus, serta 243,768 kematian akibat COVID-19. Sementara, angka infeksi global mencapai 49.948.324 kasus dan 1.252.189 kematian global.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Trump mengancam akan keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, meski sejauh ini AS hanya meninggalkan dua organisasi di PBB, yakni Dewan Hak Asasi Manusia (UNHRC) dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).
Pada 19 Juni 2018, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyebut UNHRC sebagai "organisasi munafik dan egois yang menghina hak asasi manusia.” Pernyataan itu merujuk pada apa yang disebutnya sebagai "bias kronis terhadap Israel", dan keberatan AS terhadap keanggotaan dewan para negara pelanggar hak asasi manusia, seperti Cina, Kuba dan Venezuela.
AS menyerukan reformasi UNHRC dan sering bentrok dengan anggota badan tersebut karena pembelaan AS terhadap Israel. Para kritikus mengatakan AS menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia Israel.
Biden adalah pendukung kuat Israel dan menyambut baik perjanjian baru-baru antara Israel dan UEA, tetapi pemerintahannya kemungkinan akan mendorong penghentian pembangunan permukiman Israel dan aneksasi, serta menjadi pendukung yang lebih vokal untuk kebutuhan Palestina di PBB.
AS juga pernah keluar dari UNESCO pada 1984 di bawah Ronald Reagan dan kembali lagi pada 2002 di bawah George W. Bush.