Jokowi Kasih Selamat ke Joe Biden: Menanti Kerja Sama dengan Anda
- Twitter @jokowi
VIVA – Presiden RI Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS. Jokowi mengatakan terpilihnya Biden dan Kamala sebagai hasil dari sebuah demokrasi.
Dia menyampaikan demikian melalui akun Twitternya @jokowi. Ia juga mengunggah foto bersama Biden saat kunjungan ke Amerika Serikat pada 27 Oktober 2015.
Saat itu, Biden yang merupakan Wakil Presiden AS menjamu Jokowi dengan makan siang di kediaman resmi Biden di US Naval Obervatory., Washington DC.
"My warmest congratulations @JoeBiden and @KamalaHarris on your historic election. The huge turn out is a reflection of the hope placed on democracy," demikian tulis Jokowi dikutip pada Minggu, 8 November 2020.
Baca Juga: Balik ke Gedung Putih, Donald Trump Diteriaki Pecundang
Dia berharap dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS maka bisa melanjutkan kerja sama dengan RI di bidang ekonomi hingga urusan demokrasi. Jokowi menantikan kerja sama dengan Biden.
"Look forward to work closely with you in strengthening Indonesia-US strategic partnership and pushing forward our cooperation on economy, democracy and multilateralism for the benefit of our two people and beyond," tambah Jokowi.
Sebelumnya, Biden menyampaikan pidato kemenangannya bersama Kamala Harris di Wilmington, Delaware. Biden mengatakan akan berupaya menyembuhkan luka akibat perpecahan selama pilpres karena persaingan Partai Demokrat dengan Partai Republik.
Ia tak menampik dengan hasil ini akan membuat pendukung Trump kecewa. Namun, kata dia, semua itu harus berhenti dan saatnya merajut persatuan. Ia mengajak elemen pendukungnya untuk merangkul pendukung Donald Trump.
"Kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita. Mereka adalah orang Amerika," kata Biden seperti dikutip dari Metro pada Minggu, 8 November 2020.
Biden menambahkan pekerjaan pertama yang menantinya terkait pengendalian angka COVID-19 di negara Paman Sam. Namun, ia mengaku sudah punya perencanaan ketika memulai memimpin AS mulai Januari 2021.
Salah satunya, kata dia, dengan membentuk tim khusus yang terdiri pakar dan peneliti yang nanti akan juga bertindak sebagai penasihat transisi dalam persoalan COVID-19.