Kejutan di Pennsylvania dan Georgia, Kunci Joe Biden Lengserkan Trump

Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Sumber :
  • La Times

VIVA –  Hasil Penghitungan Pilpres AS sudah terlihat dengan Joe Biden keluar sebagai pemenangnya mengalahkan petahana Donald Trump. Capres jagoan Partai Demokrat itu dipastikan menang setelah meraih 290 suara Electoral College.

Joe Biden Gelontorkan Rp 10,7 Triliun Bantuan Senjata ke Israel

Dikutip dari Independent, Biden akhirnya melenggang ke Gedung Putih dengan melengserkan Trump. Melalui sekitar empat hari yang memelahkan dalam pemilihan, capres 77 tahun itu akhirnya berhasil mengumpulkan suara untuk jadi Presiden AS ke-46.

Kunci kemenangan Biden dipastikan dari perolehan suara di Pennsylvania dan Georgia. Di dua negara bagian itu, suara eks Wakil Presiden AS itu sempat tertinggal dari Trump.

PM Lebanon Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel, Bagaimana Sikap Hizbullah?

Namun, hasil mengejutkan karena Biden akhirnya menyalip Trump. Dengan tambahan di dua negara bagian itu,  pencapaian Biden melebihi syarat minimal 270 Electoral College.

Hasil pilpres ini tampaknya belum bisa diterima Trump. Lewat cuitannya di Twitter, ia beberapa kali menyampaikan bahwa dirinya yang menang, bukan Biden. 

Umumkan Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Biden Singgung Kematian Hassan Nasrallah

"Saya menangkan pemilihan ini dengan banyak," tulis Trump di akun Twitternya, @realDonaldTrump, Minggu, 8 November 2020.

Manuver Trump dalam pilpres kali ini ia merasa dicurangi dalam perolehan suara. Ia berulang kali meneriakkan suaranya di beberapa negara bagian yang jadi kunci pertempuran dicuri.

Trump bahkan tak mau mengakui kemenangan Biden. Meski sebagian besar media di AS sudah menyatakan Biden sebagai presiden terpilih. 

Trump mengatakan persaingan masih jauh dari kata selesai dan dia siap menempuh jalur hukum.

"Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang akan menghitung ulang atau di negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum," kata Trump seperti dilaporkan Independent.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya