Sumber Gedung Putih Sebut Orang-orang Trump Mulai Meninggalkannya

Donald Trump saat datangi markas pemenangannya di Arlington, Virginia
Sumber :
  • Video BBC

VIVA – Seorang sumber yang amat dekat dengan pejabat-pejabat Gedung Putih menyebutkan bahwa orang-orang Donald Trump baik yang ada di dalam Gedung Putuh maupun yang mengurusi kampanye Donald Trump, satu per satu mulai mundur bagai meninggalkan calon presiden petahana. Hal itu kata sumber yang dikutip CNN International dilakukan karena mereka ingin tak satu perahu dengan orang yang berpotensi kalah. Alasan lainnya adalah karena Joe Biden, rival Trump dengan sangat mengejutkan kini unggul di negara bagian Georgia dan Pennsylvania.

Padahal Georgia dan Pennsylvania merupakan dua negara bagian kunci yang masing-masing memiliki kuota 10 dan 20 suara elektoral yang selama ini menjadi pegangan bagi Partai Republik. Keunggulan yang berbalik bagi Biden di dua negara bagian itu membuat sebagian orang-orang Trump banyak menyerah. Mereka disebutkan tak lagi yakin Donald Trump menang di Pemilu AS 2020.

"Sudah selesai," kata salah satu penasihat Trump yang disebutkan ikut mengurusi kampanye Trump. Dia mengatakan lebih peduli apa yang akan dilakukan Trump selanjutnya dibandingkan konsentrasi pada proses penghitungan hasil pemilu kali ini.

"Siapa yang tahu," jawab sang penasihat itu lagi ketika diketahui langkah Trump selanjutnya.

Sementara sumber lainnya mengatakannya Trump tetap bersikeras bahwa suara untuknya sudah dicuri dan pemilu dicurangi. Namun bagi orang Trump itu sendiri, pemikiran itu bak sebuah drama. Menurut dia, hal itu terjadi karena masih ada orang-orang dan para pembantu di sekitar Trump yang hanya memberitahukan apa yang ingin Trump dengar alias "asal bapak senang" atau ABS.

Diketahui hingga saat ini, Joe Biden masih memimpin dalam penghitungan suara elektoral maupun popular votes. Sudah 44 dari 50 negara bagian yang belum menyelesaikan penghitungan. Sementara 6 negara bagian sisanya khususnya Pennsylvania termasuk states yang akan sangat memberi dampak kemenangan.

Sementara sebelumnya Donald Trump mengatakan, setiap suara yang masuk setelah hari pemilu atau Election Day tidak akan dihitung. Dalam cuitannya di Twitter, Trump menyerukan untuk menghentikan penghitungan suara setelah tempat pemungutan suara ditutup.

"Setop penghitungan!" tulis Trump di akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump.

Cabup Halmahera Timur Muhammad Farrel Kenalkan Program Haltim Sehat dan Haltim Super, Apa Itu?

Pernyataan itu dikeluarkan Trump di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut dalam pemilu karena beberapa negara bagian medan pertempuran belum mengumumkan hasil pemilu.

Negara bagian ini adalah North Carolina, Nevada, Pennsylvania, Georgia, Alaska dan Arizona. Negara-negara bagian tersebut termasuk kunci medan pertempuran Pilpres AS yang memiliki jumlah suara elektoral alias elektor lebih banyak dibandingkan negara-negara bagian lainnya.

Janji Beri Anggaran Rp1 Miliar, RK Mau Bikin RW di Jakarta Bersih-Jauh dari Kumuh
VIVA Militer: Donald Trump dan Benjamin Netanyahu

Menelaah Hubungan Israel-AS Saat Trump Dilantik Jadi Presiden, Perang Berakhir atau Makin Parah?

Jika ada yang siap bersorak atas terpilihnya kembali Donald Trump, itu adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Meskipun hubungan mereka mendingin menjelang akhi

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024