Menlu Prancis Kecam Presiden Erdogan
- republika
"Ada cara tekanan, ada agenda kemungkinan sanksi," katanya.
Macron Bersikeras Mengaku Tidak Melawan Islam
Sementara itu, Macron telah menggarisbawahi bahwa negaranya sedang memerangi "separatisme Islam, bukan memerangi Islam". Ini disampaikannya untuk menanggapi artikel Financial Times yang dia klaim salah mengutipnya dan sejak itu telah dihapus dari situs web surat kabar tersebut.
Dalam sebuah surat kepada editor yang diterbitkan pada Rabu (4/11), Macron mengatakan surat kabar Inggris telah menuduhnya menstigmatisasi Muslim Prancis untuk tujuan pemilihan dan menumbuhkan iklim ketakutan dan kecurigaan terhadap mereka.
"Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengklaim bahwa Prancis, atau pemerintahnya, mendorong rasisme terhadap Muslim," kata Macron.
Sebuah artikel opini yang ditulis oleh koresponden Financial Times dan diterbitkan pada Selasa (3/11) menuduh bahwa kecaman Macron atas "separatisme Islam" berisiko mendorong lingkungan yang tidak bersahabat bagi Muslim Prancis.
Artikel tersebut kemudian dihapus dari situs web koran tersebut dan diganti dengan pemberitahuan yang mengatakan bahwa artikel tersebut mengandung kesalahan faktual.
Dukungan yang diperbarui untuk hak menampilkan karikatur Nabi Muhammad datang di tengah persidangan atas serangan mematikan tahun 2015 terhadap staf di Charlie Hebdo. Majalah satir menerbitkan ulang gambar-gambar itu saat persidangan dimulai.