Dinas Rahasia AS Siapkan Rencana Usir Trump dari Gedung Putih

Presiden AS Donald Trump Erin Scott/Reuters
Sumber :
  • dw

VIVA – Petahana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah berulang kali mengatakan akan menolak melakukan transfer kekuasaan secara damai, jika kalah dalam pemilu tahun ini.

Trump Beri 'Lampu Hijau' untuk Gencatan Senjata Israel-Lebanon

Seperti diketahui nama Joe Biden kini terlihat semakin berpeluang untuk menang dan diprediksi akan memenangkan cukup suara Electoral College untuk menuju kemenangan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Trump bersedia meninggalkan Gedung Putih dan apa yang terjadi jika dia menolaknya.

September lalu, Trump pernah ditanya apakah dia akan berkomitmen untuk peralihan kekuasaan secara damai setelah pemilu, jika dia kehilangan suara.

Kepada CNN Ketum Kadin Anindya Bakrie Tegaskan Kerja Sama Ekonomi RI-AS Akan Saling Menguntungkan

"Kita harus melihat apa yang terjadi. Anda tahu bahwa saya telah mengeluhkan tentang surat suara dan itu adalah bencana. Singkirkan surat suara dan kami akan sangat damai. Surat suara ini di luar kendali," kata Trump beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Live Science, pada Kamis, 5 November 2020, menurut Amandemen ke-20, jika Trump kalah dalam pemilihan maka masa jabatannya akan berakhir pada siang hari pada 20 Januari 2021. Dia seharusnya menyerahkan secara resmi jabatan presiden kepada Biden, jika Biden resmi memenangkan pemilihan.

Sri Mulyani Ungkap Dampak Kemenangan Trump di AS ke Kurs Rupiah

Sebelumnya, Secret Service atau Dinas Rahasia Amerika Serikat diduga menyusun rencana untuk menyingkirkan Donald Trump dengan paksa jika dia kalah dalam pemilihan dan menolak meninggalkan Gedung Putih.

Mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih, Anthony Scaramucci, mengatakan Dinas Rahasia telah membuat rencana rahasia jika Trump memutuskan untuk memperpanjang masa tinggalnya di Oval Office jelang pelantikan presiden pada Januari 2021.

"Dinas Rahasia dan Korps Marinir AS yang melindungi area seluas 18 acre yang dikenal sebagai Sayap Barat dan kompleks gedung eksekutif lama telah berdiskusi, siapa yang membawa keluar dari ke sana jika dia tidak ingin pergi," ungkap Scaramucci.

"Telah diputuskan bahwa itu adalah Dinas Rahasia karena ini lebih merupakan peran perlindungan sipil daripada militer," imbuhnya.

Kejagung tangkap Hendry Lie di Bandara Soetta.

Bos Sriwijaya Air Ditahan Kejagung, Jokowi Sampai Turun Gunung Bantu RK-Suswono

Sejumlah berita masuk dalam jajaran artikel terpopuler sepanjang Selasa, 19 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024