Anak Muda Muslim AS Berkeliling Ajak Masyarakat Memilih

Muslim AS Source : Republika
Muslim AS Source : Republika
Sumber :
  • republika

REPUBLIKA.CO.ID, WISCONSIN -- Beberapa pekan terakhir kelompok dan aktivis Muslim AS giat mendorong lebih banyak pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilu 3 November. Mereka mendirikan bank telepon, balai kota virtual, dan aksi unjuk rasa yang bertujuan memaksimalkan partisipasi pemilih.

Di Milwaukee, Wisconsin, pemuda Muslim melawan angin kencang dan suhu yang sangat dingin untuk mendorong orang-orang untuk keluar dan memilih. Meskipun dia belum dapat memilih, Amira Randolph (15 tahun) dan sekitar 25 anak muda lainnya adalah bagian dari upaya yang dipimpin oleh Youth Empowered in the Struggle atau YES.

YES merupakan sebuah grup multikultural yang merupakan bagian dari Voces de la Frontera Action, sebuah organisasi nirlaba yang mengadvokasi hak-hak imigran, pelajar dan pekerja di Milwaukee. Dengan mengetuk pintu tiap rumah, Randolph bertemu Maribel Pina dan putranya Rodolfo Geron (19) yang menerima informasi tentang pemungutan suara.

“Saya berencana memberikan suara hari ini, ya,” kata Pina.

Dia akan memberikan suara untuk Joseph R. Biden Jr. "Saya menyaksikan debat dan Biden sejalan dengan apa yang saya yakini, juga, bersama dengan perubahan yang saya inginkan di negara ini," ujar Fatoumata Guisse (15) yang orang tuanya adalah Muslim yang berimigrasi ke Milwaukee dari Senegal, juga telah bergabung dalam upaya tersebut baru-baru ini.

“Penting untuk memilih dan untuk kaum muda, suara ini untuk masa depan kita. Jadi mengapa tidak pergi keluar dan mendorong orang untuk memilih?” ujar dia.

Menurut Pusat Penelitian Pew, Muslim hanya mewakili satu hingga dua persen dari populasi negara. The Institute Kebijakan Sosial dan Pemahaman memperkirakan 37 persen dari suara Muslim di Amerika berada di bawah 30 tahun, juga 80 persen di bawah 50 tahun.

ISPU juga melaporkan 78 persen pemilih Muslim yang memenuhi syarat mendaftar untuk memilih tahun ini, naik dari 60 persen pada 2016. Jajak pendapat baru dari Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) melaporkan Trump memiliki 18 persen dukungan di kalangan Muslim, dibandingkan dengan 71 persen untuk Biden.