Umat Islam Bersatu Lawan Prancis, Jika Hadapi Israel?
- republika
Jadi sebagai Muslim, setelah mengambil sikap moral melawan Islamofobia yang merajalela di Prancis, apakah sekarang sudah waktunya menggunakan energi terpadu ini untuk menghadapi rezim Islamofobia Israel atas kejahatan keji terhadap Palestina dan Umat Muslim secara keseluruhan?
Muslim Palestina baru saja ambil bagian dalam salah satu demonstrasi terbesar menentang tindakan Emmanuel Macron dan negara Prancis di lokasi Masjid Al-Aqsa. Ribuan warga Palestina, setelah sholat Jumat, berkumpul untuk memprotes Islamofobia Prancis yang mengakibatkan pasukan pendudukan Israel secara brutal menyerang dan menangkap demonstran di jalan-jalan kota tua Yerusalem.
Namun, perilaku otoritas Israel ini bukanlah hal baru. Sejak pendudukan Yerusalem Timur pada 1967, dan kemudian pencaplokan wilayah ini pada 1980, pemukim ekstremis Israel, pasukan pendudukan dan tokoh politik terkemuka telah dengan kejam menyerang jamaah Muslim di situs tersuci ketiga dalam Islam, kompleks Al-Aqsa.
Upaya yang tak terhitung jumlahnya telah dilakukan untuk membakar Masjid Al-Aqsa hingga rata dengan tanah oleh para ekstremis dan serangan yang tak terhitung jumlahnya oleh pasukan pendudukan Israel telah menyebabkan Masjid Al-Aqsa rusak. Israel bahkan melakukan operasi pengeboran ekstensif di bawah kompleks Al Aqsa, yang melemahkan fondasi situs tersebut.
Penghancuran situs di dalam Yerusalem bukan hanya hiperbola, melainkan itu juga ancaman nyata bagi kehidupan warga Palestina di kota. Faktanya, 2020 ditetapkan untuk memecahkan semua rekor sebelumnya mengenai jumlah rumah Palestina yang dihancurkan di Yerusalem Timur.
Ratusan orang Palestina telah kehilangan tempat tinggal sepanjang tahun ini. Serangan Islamofobia terhadap Al-Aqsa dilakukan setiap tahun (dalam beberapa periode bahkan setiap hari), namun umat Muslim terus berdiri dan menghindari masalah ini dan di sisi lain merespons dengan cepat permasalahan Islamofobia yang terjadi di Prancis.
Tokoh politik Israel telah berkali-kali menghina Islam dan reaksinya lemah. Rezim Israel bahkan telah mengubah masjid penting di Palestina, seperti Masjid Al-Ahmar abad ke-13 di Safad, menjadi klub malam sebagai penghinaan terhadap Muslim.