Umat Islam Bersatu Lawan Prancis, Jika Hadapi Israel?
- republika
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Jurnalis Robert Inlakesh menyampaikan pandangannya soal sikap umat Muslim dunia terhadap apa yang terjadi di Prancis. Pandangan Inlakesh dimuat di laman 5 Pillars, Ahad (1/11).
Dia membandingkan sikap solidaritas umat Muslim kepada Muslim Prancis dan rakyat Palestina. Umat Muslim memang dengan cepat dan efektif menyikapi penderitaan Muslim Prancis, tetapi sikap mereka terhadap penderitaan orang-orang Palestina justru jauh di bawah.
Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat keputusan untuk mendukung penghinaan terhadap Islam dengan mendukung pencetakan kartun Nabi Muhammad SAW.
Umat Islam dari semua kelompok pun bersatu dengan mengecam Emmanuel Macron dan segera melaksanakan boikot atas barang-barang Prancis. Jadi, apakah sekarang saatnya umat Muslim melakukan hal yang sama terhadap Israel untuk Palestina?
Tindakan keras Prancis terhadap Muslim tak berdosa di seluruh Prancis, yang tidak ada hubungannya dengan serangan teroris, jelas dipandang sebagai tindakan keras secara kolektif terhadap Muslim sehingga bukan kejahatan individu yang bertanggung jawab atas kejahatan kekerasan.
Tindakan keras ini diperparah dengan komentar baru-baru ini dari Presiden Macron di mana dia mengklaim bahwa "Islam dalam krisis" dan "separatis Islam" adalah masalah besar di Prancis.
Bahkan dia juga membela penggambaran yang menghina Nabi Muhammad yang dilakukan Charlie Hebdo. Ini semua memicu reaksi di seluruh dunia dari Muslim yang telah memutuskan bahwa perilaku ini tidak dapat ditoleransi.