Pulau Terpencil bagi 100.000 Pengungsi Rohingya, Dianggap Penjara
- bbc
Akan tetapi, karena pemerintah Bangladesh tampak tak kunjung memberikan akses kepada PBB, pertanyaan apakah pulau itu dapat menyediakan pangan cukup, fasilitas, dan kesempatan hidup untuk menopang 100.000 orang masih belum bisa dijawab.
Badan PBB yang mengurus pengungsi, UNHCR, mengatakan kepada BBC bahwa dengan kehadiran 306 penduduk baru, kunjungan PBB semakin penting untuk meninjau kondisi mereka yang sudah bermukim di pulau tersebut. UNHCR mengatakan telah mengajukan permintaan kepada pemerintah Bangladesh, namun belum ada respons.
Kerentanan angin topan
Banyak orang Rohingya juga khawatir bahwa pulau dengan ketinggian dua meter di atas permukaan laut itu amat rentan diterjang angin ribut, hujan musiman, serta gelombang pasang.
Komodor Chowdury menjelaskan dalam presentasi menggunakan power-point kepada para wartawan bahwa terdapat tembok sepanjang 14 kilometer di sekeliling pulau sebagai pelindung. Dia juga mengklaim para "pakar" menetapkan risiko pulau itu diterjang angin topan "sangat rendah".
"Tidak ada angin topan sedemikian parah yang menghantam area ini selama 172 tahun terakhir. Kami telah membangun 120 shelter pelindung [angin topan] yang bisa menahan angin dengan kecepatan 260 kilometer per jam."
Lantaran pulau itu baru muncul ke permukaan laut kurang dari 20 tahun lalu, sulit membuktikan apakah hal-hal yang dikemukakan Chowdury mengenai ketiadaan "angin topan parah" selama 172 tahun terakhir adalah benar.
Namun, berlawanan dengan klaim-klaim Chowdury, ada bukti yang mengindikasikan dua angin topan telah melintas dalam jarak yang sangat dekat dengan Bhasan Car pada 1991 dan 1997.
Ada pula dokumen yang menyebutkan kerusakan akibat angin topan sering kali terjadi berkilometer-kilometer jauhnya dari `mata` angin topan.
Mengingat rekam jejak Bangladesh yang rata-rata diterjang lebih dari satu angin topan setiap tahun, kemungkinan Bhasan Char terdampak cuaca ekstrem di masa depan tampaknya bukan "risiko rendah" sebagaimana diklaim para pejabat, melainkan amat mungkin.
Tempat tinggal tidak berarti rumah
Setelah tur bersama Komodor Chowdury, perjalanan ke daratan utama Bangladesh menggunakan kapal AL menghabiskan tiga jam.