Umat Kristen Arab Kecam Emmanuel Macron yang Dicap Sudutkan Islam
- BBC/Twitter/@EmmanuelMacron
VIVA – Umat Kristen di Arab mengutuk pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah menyinggung umat Islam dan Nabi Muhammad.
Rabu pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi. Pernyataan ini tentu memicu kemarahan bagi warga Muslim di dunia dan negara-negara Arab.
"Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Levantine Arab, dan saya dengan keras menolak dan mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, Utusan Tuhan #Mohammad. Berkah dan damai," tulis penyiar senior di saluran berita Aljazeera, Jalal Chahda.
Seorang presenter lainnya bernama Ghada Owais juga mencuitkan hal yang sama. Dia menegaskan menolak untuk menyakiti perasaan warga Muslim atau untuk melakukan generalisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam sebagaimana sikap Emmanuel Macron.
"Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara Muslim saya, tidak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania. Saya seorang Kristen, menentang pelecehan Islam," kata seorang pengguna Twitter bernama Ayman Dababneh.
Baca juga: Wanita Tewas di Kandang Buaya Berhubungan Badan 2 Kali dengan Pembunuh
"Saya benar-benar membenci orang yang menghina agama orang lain atau mengejek dia atau utusannya. Apa yang terjadi di Prancis adalah kemerosotan dan ini menggarisbawahi bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Alkitab," ujar pengguna Twitter, Michael Ayoub.
Dilansir dari Anadolu Agency, tersebar pemasangan gambar yang menghina Nabi Muhammad di fasad beberapa bangunan di negara itu. Selain kartun provokatif, Presiden Emmanuel Macron juga menggambarkan Islam sebagai agama dalam krisis dan mengumumkan rencana undang-undang untuk mengatasi separatisme Islam di Prancis.
Warga Muslim di Prancis kini menudingnya menekan agama mereka dan melegitimasi islamofobia terhadap Islam. Beberapa negara Arab serta Turki dan Pakistan juga mengutuk sikap Macron, di mana Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental.