Macron Tak Terima Kritik Erdogan, Ini Dampak bagi Keduanya
- republika
Keretakan baru lainnya antara kedua pemimpin itu terjadi di Nagorno-Karabakh - wilayah etnis mayoritas Armenia yang memisahkan dari Azerbaijan, yang telah mendeklarasikan kemerdekaan ketika Uni Soviet runtuh. Konflik itu sebenarnya juga telah memicu perang di awal 1990-an yang merenggut 30 ribu jiwa.
Turki sangat mendukung Azerbaijan dalam konflik tersebut. Namun demikian, pihaknya membantah tuduhan Macron bahwa Ankara telah mengirim ratusan pejuang milisi Suriah untuk membantu Azerbaijan.
Sebaliknya, Erdogan pada Sabtu kemarin juga menuduh Prancis - yang bersama dengan Rusia dan Amerika Serikat menjadi ketua bersama Kelompok Minsk dan bertugas menyelesaikan konflik, malah berada di balik bencana dan pendudukan di Azerbaijan.
Dia juga mengulangi klaim sebelumnya bahwa Prancis, memihak pada komunitas Armenia yang kuat, dan mempersenjatai Yerevan. ‘’Anda pikir Anda akan memulihkan perdamaian dengan senjata yang dikirim ke orang Armenia. Anda tidak akan pernah bisa karena Anda tidak jujur." ungkapnya. (ase)