Prancis Tarik Dubes dari Turki Setelah Erdogan Hina Presiden Macron
- bbc
Prancis memanggil duta besarnya di Turki untuk konsultasi setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menghina tumpalannya dari Prancis, Presiden Emmanuel Macron.
Erdogan mengatakan Macron membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental karena berjanji mempertahankan nilai-nilai sekuler dan melawan Islam radikal.
Pernyataan tegas Macron itu diutarakan setelah seorang guru Prancis dibunuh karena mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas.
Prancis "tidak akan melepaskan kartun kami", katanya awal pekan ini.
- Pemenggalan guru Prancis: Tujuh orang didakwa, Samuel Paty mendapat `penghargaan tertinggi
- Empat belas terdakwa disidang dalam kasus serangan kantor Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi
- Bagaimana Macron hanya butuh satu tahun untuk jadi presiden Prancis?
Penggambaran Nabi Muhammad dianggap pelanggaran serius bagi umat Islam karena tradisi Islam secara eksplisit melarang gambar Muhammad dan Allah (Tuhan).
Tetapi sekularisme negara - atau laïcité - adalah identitas nasional Prancis. Membatasi kebebasan berekspresi untuk melindungi perasaan satu komunitas tertentu, kata negara, merusak persatuan negara.
Menanggapi kampanye Macron untuk mempertahankan nilai sekulerisme - yang telah dimulai sejak sebelum guru itu terbunuh, Erdogan mengatakan: "Apa masalah individu bernama Macron dengan Islam dan dengan Muslim?"
Dia menambahkan: "Macron membutuhkan perawatan mental.