Limbah Infeksius COVID-19 Masih Ditemukan di TPA
- bbc
Sri Eni mengatakan akan menelusuri temuan limbah B3 di TPA Burangkeng.
"Mungkin nanti tempatnya kalau kita bisa telusuri, kita cari. Burangkeng ini sampahnya dari mana saja dibuang ke sana. Dicari dulu detailnya seperti apa. Tapi kalau pengawasan Puskesmas sudah dengan pihak ketiga," katanya.
Di tengah persiapan pemerintah pusat membangun fasilitas pemusnahan limbah B3 medis, dan rencana Pemda Kabupaten Bekasi menelusuri limbah B3 yang berada di TPA Burangkeng, para pemulung di sana masih menemukan adanya sampah berbahaya tersebut.
Ketua KPNas Bagong Suyoto bahkan mengaku sudah menemukan limbah medis ini sejak tiga bulan lalu, dan hari ini masih menemukannya.
"Berarti selama ini itu ada kelonggaran, ada pengabaian, tidak ada pengawasan mengenai pengelolaan limbah infectious atau limbah medis. Nah, limbah ini dalam kategorinya limbah B3. Jadi dia harus dikelola secara ketat sesuai SOP-nya," kata Bagong.
Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dedi Supratman mengatakan semua pihak bertanggung jawab atas temuan lapangan ini, karena lagi-lagi limbah medis yang tercecer berisiko menginfeksi orang-orang yang tinggal di bantaran kali Cisadane, termasuk pemulung sampah.
"Dia kan nggak paham. Tahunya pungut saja, dan mungkin pikiran dia suntikan, botol infus, itu kan mungkin kalau dijual lumayan, tapi kan tidak seimbang dengan risiko yang mereka terima," kata Dedi.