Korut Sebut Ada Debu Kuning Pembawa COVID-19 Berhembus dari China
- bbc
Televisi negara Korea Utara, Korean Central Television (KCTV), menyiarkan laporan khusus terkait cuaca pada Rabu (21/10) dan memperingatkan adanya hembusan debu kuning pada Kamis (22/10).
Debu kuning mengacu pada pasir dari gurun pasir di Mongolia dan China yang biasanya berhembus ke arah Korea Utara dan Korea Selatan pada waktu-waktu tertentu setiap tahun. Debu ini biasanya bercampur debu beracun yang selama bertahun-tahun menimbulkan keprihatinan terkait dampaknya bagi kesehatan.
Surat kabar resmi pemerintah, Rodong Sinmun pada Kamis (22/10) mengatakan "semua pekerja...perlu menyadari bahaya diserang virus mematikan," terkait hembusan debu kuning, lapor Tim Disinformasi BBC.
Kedutaan kedutaan besar juga menerima peringatan dari Pyongyang tentang debu ini.
Laman Facebook Kedutaan Rusia di Pyongyang menyatakan kementerian luar negeri Korea Utara telah memperingatkan mereka dan misi diplomatik serta organisasi internasional lain di negara itu tentang badai debu, dan meminta semua orang asing tetap di rumah dan menutup semua pintu pada Kamis.
Apakah debu bisa mengandung Covid-19?
Media resmi Korea Utara mengatakan alasan dikaitkannya debu kuning dan Covid-19 adalah karena virus corona menular lewat udara, dan dengan landasan itu pemerintah negara itu, "perlu sangat memperhatikan adanya debu kuning", lapor situs NK News.
Badan pengendalian penyakit Amerika Serikat mengatakan virus corona dapat bertahan di udara "selama berjam-jam". Namun badan itu juga mengatakan sangat jarang ada orang yang tertular melalui jalan ini, khususnya udara di luar.