Logo ABC

Kisah Orang Indonesia di Australia yang Belum Pensiun di Usia 70 Tahun

Pemilik toko daging halal berusia 70 tahun Sjahrir Laonggo mengatakan tidak rela meninggalkan bisnisnya di mana ia bertemu pelanggan yang sudah seperti keluarga.
Pemilik toko daging halal berusia 70 tahun Sjahrir Laonggo mengatakan tidak rela meninggalkan bisnisnya di mana ia bertemu pelanggan yang sudah seperti keluarga.
Sumber :
  • abc

"Saya enjoy my work [menikmati kerja] dan istri tidak keberatan, karena kalau hari Minggu, waktu saya full [penuh] untuk keluarga."

Fleksibilitas sebagai seorang pemilik bisnis juga menjadi alasan lain mengapa Syahrir tetap mau bekerja selama hampir 40 jam setiap minggunya.

"Artinya saya bisa keluar anytime [kapanpun]. Jadi saya tidak ada beban tidak bisa kemana-mana," tutur pria asal Makassar ini.

"Mungkin kalau saya pegawai orang, saya sudah lama pensiun karena mungkin harus minta izin kalau berlibur. Kalau ini saya merasa tidak ada beban."

Sjahrir mengaku sebagai warga senior, ia sering merasa lelah ketika hendak berangkat kerja. Namun, semangatnya terbukti bisa mengalahkan kondisi alamiah tersebut.

"Saya pergi agak sakit dari rumah, sampai ke butcher [toko daging] kok hilang sakitnya?" tutur Sjahrir sambil tertawa.

Lebih dari 40 tahun masih mengemudi tram Rum Rum Ahmad, pengemudi tram Melbourne yang sudah berusia 70 tahun, mengaku belum ingin pensiun. (Supplied)

Di usianya yang ke-70 tahun, warga Indonesia lainnya di Melbourne, Rum Ahmad juga mengaku tidak berniat pensiun.

Sejak bergabung menjadi pengemudi tram di Melbourne, Australia di tahun 1977, ia tidak pernah lagi pindah kerja sampai sekarang.

"Di [perusahaan] tram memang tidak ada keharusan. Memang boleh mengajukan pensiun setelah 65 tahun, tapi kalau mau kerja terus juga boleh, hanya harus cek kesehatan tiap tahun. Kalau hasilnya sehat, boleh terus bekerja," katanya.