Prancis Tutup Masjid Terkait Pemenggalan Guru
- republika
REPUBLIKA.CO.ID,PARIS -- Pihak berwenang Prancis mengatakan akan menutup sebuah masjid di Paris karena diduga terlibat dalam aksi pemenggalan kepala Samuel Paty. Masjid tersebut ditutup karena diduga melahirkan radikalisme yang telah menghasilkan lebih dari selusin penangkapan, menyusul pemenggalan kepala Paty, seorang guru yang telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Dilansir dari Arab News, Rabu (21/10), masjid tersebut berada di pinggiran kota, sebuah kawasan padat penduduk di Paris. Menurut sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan, beberapa hari sebelum pembunuhan mengerikan itu terjadi, laman Facebook masjid tersebut mengunggah kecaman terhadap terhadap aksi seorang guru tersebut.
Sebelum peristiwa tragis menimpanya, Samuel Paty memberikan materi diskusi di kelasnya tentang kebebasan berekspresi dengan menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad.
Kementerian Dalam Negeri Prancis, Gerald Dermanin mengatakan masjid di Pantin memiliki 1.500 jamaah. Masjid tersebut akan ditutup selama enam bulan, dimulai pada Rabu malam ini.
Gerald Darmanin bersumpah bahwa, pihaknya tidak akan kendur sedikitpun terhadap musuh-musuh Republik. Perintah penutupan dilakukan setelah polisi melakukan serangkaian penggerebekan di Paris untuk menangkap jaringan radical. .
Paty (47 tahun) diserang dalam perjalanan pulang dari sekolah menengah pertama tempat dia mengajar di Conflans-Sainte-Honorine, 40 kilometer (25 mil) barat laut ibu kota.
Foto korban dan pesan yang mengakui pembunuhannya ditemukan di ponsel Chechen Abdullakh Anzorov (18 tahun). Anzorov juga memposting gambar tubuh tanpa kepala itu di Twitter. Anzorov telah ditembak mati oleh polisi.