Logo DW

Prancis Tutup Sebuah Masjid Terkait Serangan Teror di Paris

Christophe Archambault/dpa/picture alliance
Christophe Archambault/dpa/picture alliance
Sumber :
  • dw

Pemerintah Prancis mengumumkan, bakal menutup sebuah masjid di Paris dalam operasi penggerebekan terhadap kantung kaum radikal usai teror pemenggalan pekan lalu, demikian laporan kantor berita AFP.

Masjid tersebut berada di sebuah kawasan padat penduduk di Paris. Menjelang pembunuhan keji terhadap guru sejarah Samuel Paty, laman Facebook masjid tersebut mengunggah kecaman terhadap sang guru, lantaran menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad kepada muridnya.

Kementerian Dalam Negeri memastikan, masjid di Pantin yang punya hingga 1.500 orang jemaah itu akan ditutup selama enam bulan sejak Rabu (21/10) malam.

Mendagri Prancis, Gerald Darmanin dalam pernyataannya mengatakan, “pihaknya tidak akan kendur sedikit pun terhadap musuh-musuh republik.”

Perintah penutupan dilayangkan setelah kepolisian melakukan penggerebekan di sekitar Paris buat membidik jejaring kaum Islamis, Senin (19/10) lalu.

Paty yang berusia 47 tahun dibunuh dalam perjalanan pulang usai mengajar di sekolah menengah pertama Conflans-Sainte-Honorine, yang cuma berjarak 40 km dari ibu kota Prancis. Foto korban beserta sebuah pesan berisi pengakuan ditemukan polisi di ponsel milik pelaku, seorang pria Chechnya berusia 18 tahun, Abdullakh Anzorov.

Usai melakukan tindakan keji itu, dia mengunggah jasad tanpa kepala milik korban di Twitter. Anzorov kemudian tewas ditembak polisi.

Perang melawan “Islamisme-siber”

Pembunuhan terhadap Samuel Paty mengingatkan Prancis terhadap pembantaian di kantor Charlie Hebdo pada 2015, di mana 12 orang meninggal dunia usai dihujani peluru oleh para pelaku yang anggota kelompok teror Islamis. Serupa dulu, puluhan ribu orang turun ke jalan pada Minggu (18/10) untuk mengenang korban, dan membela kebebasan berekspresi.