Alasan Pew Simpulkan Jumlah Muslim Kalahkan Kristen 2070
- republika
REPUBLIKA.CO.ID, Pada 2017 lalu, Pew Research Center (PRC) pernah mengeluarkan hasil penelitian yang menyimpulkan Islam akan menjadi agama yang jauh lebih populer dibandingkan Kristen di seluruh dunia menjelang 2070.
Apa faktor yang melandasi temuan tersebut? Menurut Pew, arus migrasi ke Eropa dan Amerika merupakan faktor penting yang menyebabkan kecenderungan popularitas Islam.
Meskipun tidak mengubah angka populasi global, migrasi jelas meningkatkan jumlah umat Islam di beberapa wilayah, termasuk Amerika Utara dan Eropa, begitu laporan PRC, seperti dikutip Daily Mail, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika.
Kemudian, dalam 53 tahun ke depan, jumlah orang Islam di seluruh dunia akan seimbang dengan jumlah pemeluk Kristen, yakni masing-masing sekitar 32 persen dari total populasi dunia.
Lebih jauh lagi, pada 2100 populasi penduduk dunia yang memeluk Islam akan satu persen lebih banyak ketimbang pemeluk Kristen. Lembaga yang bermarkas di Amerika Serikat ini menemukan fakta bahwa jumlah pemeluk Islam meningkat lebih pesat dibandingkan dengan agama-agama lain di dunia.
Pada 2010 ada 1,6 miliar orang pemeluk Islam di seluruh dunia. Itu setara dengan 23 persen dari total populasi global. Pada tahun yang sama, pemeluk Kristen tercatat sebanyak 2,2 miliar orang atau 31 persen dari total populasi global.
Namun, laju pertambahan penduduk juga faktor penting bagi peningkatan jumlah Muslim. Pew Research Center mengungkapkan, kaum Muslim ternyata memiliki jumlah kelahiran yang lebih banyak ketimbang umat agama-agama lain. Setiap Muslimah memiliki rata-rata 3,1 anak, sementara itu keseluruhan perempuan dari agama non-Islam 2,3 anak.
Secara kewilayahan, sebanyak 62 persen umat Islam tinggal di Asia Pasifik, utamanya Indonesia, India, Pakistan, dan Bangladesh. Secara kenegaraan, pada 2050 India akan mengalahkan Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim di seluruh dunia.