Gunung Kilimanjaro Terbakar Parah, Sudah 5 Hari
- dw
Otoritas Tanzania telah mengumumkan rencana untuk mengerahkan helikopter dan pesawat untuk membantu memadamkan kebakaran hutan di Gunung Kilimanjaro.
"Kami masih memadamkan api. Perlu upaya lebih keras dari yang kami duga sebelumnya. Tantangannya adalah angin kencang dan rumput kering serta tumbuhan," kata Menteri Pariwisata Tanzania Hamisi Kigwangalla melalui cuitan di akun Twitter-nya.
"Setelah seluruh persiapan selesai hari ini kami mungkin akan mulai menggunakan helikopter dan pesawat untuk memadamkan api," tambahnya.
Kebakaran yang telah melanda Gunung Kilimanjaro lima hari terakhir, telah membakar 28 kilometer persegi vegetasi di daerah Bukit Kifunika. Sekitar 500 orang dikerahkan untuk memadamkan api.
Gunung Klimanjaro adalah gunung tertinggi di benua Afrika, dengan ketinggian 5.895 mdpl.
Pendaki Eropa dievakuasi
Seorang penyelenggara tur mengatakan bahwa kamp pendaki gunung internasional juga harus dievakuasi pada Kamis (15/10) akibat kobaran api.
"Selain grup Swiss saya, ada lima hingga enam grup lain yang harus membongkar tenda mereka pada tengah malam," kata Henning Schmidt, seorang pemandu Kilimanjaro asal Jerman, kepada kantor berita Jerman DPA. Ia menambahkan bahwa "api kini semakin meluas."
Pendaki gunung asal Austria juga melaporkan adanya angin kencang dan mengatakan tenda mereka telah tertutup lapisan abu tebal. "Ada terlalu banyak asap di sini: Kami takut keracunan karbon monoksida," kata pemandu gunung Debbie Bachmann kepada DPA, seraya menambahkan bahwa ia dan grupnya akan menghentikan pendakian mereka.
Petugas pemadam kebakaran awalnya sudah membuat kemajuan dalam memadamkan kobaran api, tetapi angin kencang bertiup dan kembali menyebarkan kobaran api pada Rabu (14/10). Nyala api bisa terlihat sejauh 30 km di kota Moshi, Tanzania utara.
Dilaporkan api kemudian menyebar dan melalap Kamp Wisata Horombo, termasuk 12 pondok, dua toilet, dan peralatan surya.
Kebakaran berawal pada Minggu (11/10) sore di kawasan Whona, base camp pendakian rute Mandara dan Horombo. Penyebab kebakaran masih belum diketahui, kata Kementerian Sumber Daya Alam dan Pariwisata Tanzania.
rap/gtp (AP, dpa)