Logo BBC

Reynhard Sinaga Predator Tak Boleh Dibebaskan, Kata Kejagung Inggris

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Royal Court of Justice, London.
BBC
Royal Court of Justice, London.

Sekitar 20 orang telah berkumpul di seputar ruang sidang 4, Royal Court of Justice, London, 45 menit sebelum sidang banding dimulai. Lima belas menit menjelang sidang, petugas mulai mengatur berapa orang yang akan ditempatkan di ruang sidang utama, baik di bagian bawah ataupun di balkon.

Saya dan wartawan BBC lain Daniel De Simone serta sejumlah wartawan lain diarahkan ke balkon, menyusuri tangga lingkar gedung tua yang diresmikan Ratu Victoria tahun 1882. Hanya ada sekitar 10 orang di balkon masing-masing di satu bangku, dan berjarak sekitar sekitar satu setengah meter satu sama lain Ada dua bagian terpisah, masing-masing lima orang di kiri dan kanan.

Namun tak lama kemudian, petugas meminta kami yang di bagian kanan, untuk pindah ke ruangan sidang lain, karena dianggap terlalu banyak.

Sidang banding Reynhard dan McCann ini, akhirnya kami ikuti melalui sambungan video di ruang sidang 7 dengan audio yang tak terlalu jelas.

Ada sejumlah ruang sidang lain yang disiapkan di gedung pengadilan nasional Inggris ini, walaupun kemungkinan wartawan yang meliput tak lebih dari 20 orang, demi untuk menerapkan protokol kesehatan ketat di masa pandemi ini.

Gedung Royal Court of Justice
BBC
Gedung Royal Court of Justice, London, tempat sidang banding dilaksanakan.

Skema ULS memungkinkan para korban kejahatan, serta keluarga mereka dan juga publik meminta Kejaksaan Agung untuk meninjau hukuman yang mereka anggap terlalu ringan.

Hanya satu pengajuan yang diperlukan untuk mengkaji hukuman dan kantor kejaksaan memiliki hanya 28 hari untuk mengajukan banding dari waktu hukuman dijatuhkan.

Skema ULS ini hanya diterapkan pada sejumlah kejahatan dan ada patokan yang ditetapkan agar kasus ini dapat diajukan ke Mahkamah Banding.

Sedianya, kasus Reynhard Sinaga dijadwalkan disidang di Mahkamah Banding pada Maret lalu namun diundur sampai pertengahan Oktober ini karena pandemi Covid-19.

Pada Januari lalu, Jaksa Agung Geoffrey Cox mengatakan dalam satu pernyataan, "Sinaga melakukan sejumlah serangan sangat parah dalam jangka waktu lama dan menyebabkan penderitaan dan trauma psikologis terhadap korban."