Bank Dunia Kucurkan Rp177 Triliun untuk Vaksin COVID-19

Ilustrasi perawat penjaga pasien corona
Sumber :
  • Anadolu Agen

VIVA – Bank Dunia menyetujui dana pembiayaan sebesar US$12 miliar atau sekitar Rp177 triliun untuk membantu negara-negara berkembang. Dana ini nantinya untuk membeli dan mendistribusikan alat uji dan vaksin virus Corona COVID-19.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Dalam sebuah pernyataan disebutkan dana US$12 miliar tersebut merupakan bagian dari paket World Bank Group. Implementasinya akan mendukung upaya yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan COVAX, untuk menawarkan sejumlah opsi terkait dengan pemberian vaksin kepada negara-negara penerima.

Baca Juga: Kena COVID-19 Berulang, Pria di AS Alami Gejala Lebih Parah yang Kedua

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Bank Dunia mengatakan, pendanaan ini juga memberi sinyal untuk membantu penelitian dan industri farmasi. Kata Bank Dunia, warga di negara berkembang juga membutuhkan akses ke vaksin COVID-19 yang aman dan efektif.

"Kami memperluas pendekatan kami untuk mengatasi keadaan darurat COVID-19, sehingga negara berkembang memiliki akses yang adil dan setara terhadap vaksin," kata Presiden Bank Dunia, David Malpass, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu 14 Oktober 2020.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Program tanggap darurat COVID-19 Bank Dunia telah menjangkau 111 negara dengan tahap pembiayaan baru. Pendanaan ini juga dimaksudkan untuk membantu negara berkembang mengakses alat uji dan perawatan, guna mendukung manajemen rantai pasokan dan logistik lainnya untuk vaksinasi.

Pengembangan dan penyebaran vaksin sangat penting untuk membantu membendung wabah virus Corona, yang telah menewaskan lebih dari satu juta orang dan menginfeksi lebih dari 38 juta orang di dunia. (art)

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025