Anwar Ibrahim Temui Raja, Bawa Bukti Bisa Jadi PM Malaysia

Anwar Ibrahim
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, hari ini berkunjung ke Istana Negara untuk bertemu dengan Raja Malaysia. Anwar menyerahkan dokumen sebagai bukti bahwa dia memiliki dukungan parlemen yang diperlukan untuk menjadi perdana menteri dan mendesak petahana Muhyiddin Yassin untuk mundur.

Kemlu Prancis Sebut Netanyahu Tidak Bisa Ditangkap ICC karena Punya 'Privilege' Kekebalan Hukum

Dalam konferensi pers usai pertemuan selama satu jam, Anwar mengatakan dia telah menunjukkan kepada raja bukti dari mayoritas kuat dan meyakinkan di antara anggota parlemen. Dia juga mengklaim, raja akan bertemu dengan para pemimpin partai dan mempertimbangkan situasinya.

Baca Juga: Muslihat Politik Mahathir

Alasan Pengadilan Kriminal Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu

Anwar menyebut telah mendapatkan dukungan lebih dari 120 dari 220 anggota parlemen. Kini dia menyerahkan kepada Raja Abdullah Sultan Ahmad Shah, untuk memutuskan langkah selanjutnya.

"Saya mendesak semua pihak untuk memberikan ruang kepada raja untuk melaksanakan tanggung jawabnya di bawah konstitusi dan memeriksa dokumen, memanggil pemimpin partai untuk mengonfirmasi, menerima masukan dan pandangan mereka," kata Anwar Ibrahim, seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa 13 Oktober 2020.

Presiden Prabowo dan PM Selandia Baru Bertemu, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dua Negara

Jika Anwar berhasil dalam upaya ini, dia akan menjadi perdana menteri ketiga Malaysia tahun ini.

Anwar tidak mengungkap nama anggota parlemen yang mendukungnya. Ketika ditanya apakah pendukungnya termasuk mereka yang saat ini menghadapi tuduhan korupsi, dia menyebut siapa pun yang bergabung harus menghormati proses hukum yang sesuai.

"Tidak ada balas dendam politik terhadap siapa pun. Tapi seperti yang telah saya jelaskan, kami berkomitmen untuk reformasi kelembagaan, independensi peradilan dan supremasi hukum," ujarnya.

Anwar Ibrahim menjadi bagian penting dari politik Malaysia sejak tahun 1970-an, ketika ia muncul sebagai aktivis mahasiswa.  Dia direkrut Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Figur Anwar dalam perpolitikan Malaysia memiliki karir panjang. Ia tercatat pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia (1993-1998). (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya