Taliban Bantah Berupaya Menangkan Donald Trump di Pilpres AS
- Al Jazeera
VIVA – Kelompok ekstremis Taliban membantah mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat. Pernyataan ini muncul menyusul laporan yang mengklaim bahwa kelompok militan Afghanistan itu mendukung Trump agar terpilih kembali.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dilaporkan telah mendukung upaya Trump untuk tetap duduk di Gedung Putih dan menyatakan keprihatinan atas kesehatannya.
"Kami berharap dia memenangi pemilihan dan mengakhiri kehadiran militer AS di Afghanistan. Ketika kami mendengar Trump positif COVID-19, kami khawatir dengan kesehatannya, tetapi tampaknya dia semakin membaik," kata Zabihullah dalam wawancara telepon, seperti diberitakan Independent.
Baca juga: Fakta-fakta di Balik Rudal Nuklir Baru Kebanggaan Korea Utara
Sebagai tanggapan, juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengatakan mereka menolak dukungan Taliban. "Taliban harus tahu bahwa presiden akan selalu melindungi kepentingan AS dengan cara apa pun yang diperlukan," ujar Murtaugh.
Namun tak lama setelahnya, Taliban turut membantah dukungan tersebut dalam klarifikasi yang dikeluarkan oleh Mujahid. Menurut mereka, media yang mengutip pernyataannya itu salah menafsirkan.
"Outler berita AS @CBSNews telah salah menafsirkan dan menerbitkan pernyataan saya. Tidak ada hal semacam itu yang dikomunikasikan, seperti yang dipublikasikan oleh mereka," kata Taliban di akun Twitter.
Kamis lalu, Trump mengumumkan ingin menarik pulang pasukan militer AS yang bertugas di Afghanistan, sebelum akhir tahun. Keputusan untuk menarik 5.000 pasukan yang tersisa dan mengakhiri 19 tahun kehadiran militer AS di negara itu, kemungkinan besar akan diklaim sebagai kemenangan oleh Taliban. (art)