Fakta-fakta di Balik Rudal Nuklir Baru Kebanggaan Korea Utara
- The Sun
VIVA – Korea Utara belum lama ini memamerkan rudal balistik nuklir yang besar. Bahkan Pemimpin Kim Jong-un sampai meneteskan air mata saat menunjukkan rudal baru Korea Utara ini.
Pengumuman rudal balistik yang bisa menjangkau antarbenua itu pula diramaikan dengan parade militer sekaligus menandai 75 tahun peringatan Partai Pekerja yang berkuasa di negeri itu, dilansir BBC.
Peringatan sekaligus pengumuman itu menjadi tonggak baru bagi Korea Utara (Korut) atas kepemilikan rudal balistik interkontinental terbesar. Lantas apa saja hal-hal yang perlu diketahui di balik momen rudal baru ini?
1. Ancaman bagi sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (AS)
Rudal besar Korea Utara jelas akan menjadi ancaman baru bagi sistem pertahanan antirudal AS. Diketahui bahwa Korut sudah dua kali menguji rudal ICBM sebelum ada rudal baru ini.
Sebelumnya ada rudal Hwasong-14 yang sudah diuji tahun 2017 dengan jangkauan 10,000 kilometer yang diperkirakan bisa menjangkau Eropa dan sebagian wilayah AS. Rudal ini membawa hulu ledak nuklir.
Sementara Hwasong-15 juga diuji pertama kali tahun 2017 memiliki jarak jangkau 13,000 kilometer dan diperkirakan bisa menjangkau hampir seluruh wilayah AS dan bisa membawa hulu ledak nuklir pula.
Rudal baru ICBM ini jelas dari fisik dan prediksi kekuatannya akan jauh lebih besar. Diketahui bahwa rudal baru ini lebih panjang ukuran maupun diameternya.
Baca juga: Trump Dilaporkan Tak Lagi Kondisi Menularkan COVID-19, Negatif?
2. Kewaspadaan Mendesak
Kepemilikan Korut atas rudal dengan hulu ledak nuklir yang baru ini layak menjadi kewaspadaan baik di kawasan maupun dunia. Namun yang perlu dicatat adalah senjata nuklir itu baru akan bisa digunakan jika Korea Utara memiliki peluncur. Jumlah peluncur akan menjadi ukuran seberapa kali negara itu bisa meletupkan rudal nuklirnya. AS memperkirakan setidaknya Korea Utara hanya bisa menembakkan 12 rudal ICBM.
3. Truk Pengangkut
Keberadaan alat pengangkut juga menjadi catatan penting. Seberapa banyak truk yang mampu mengangkut senjata itu menjadi ukuran kekuatan dan potensi rudal ICBM bisa diluncurkan karena tidak sembarang alat pengangkut bisa membawanya. Pada 2010 diketahui Korut mengimpor truk khusus super berat jenis WS51200 dari China dan kemudian memodifikasi hidroliknya agar dapat membawa rudal dan peluncur.
Keberadan truk menjadi sangat penting sebab rudal tidak bisa diluncurkan dari sembarang tempat dan membawanya merupakan sebuah pekerjaan sulit. Apalagi jika rudal itu gagal maka akan sangat sulit memindahkannya bila tak punya alat pengangkut yang mampu melakukannya. (ren)