Menyelamatkan Gedung-gedung Era Kekaisaran Utsmaniyah di Beirut
- bbc
"Anda punya jendela-jendela besar… Anda punya banyak void (ruang kosong yang berada di antara lantai atas dan lantai bawah) - semua ini terbuat dari batu pasir yang tipis.
"Sehingga, bukan hanya menciptakan arsitektur yang rupawan, tetapi juga arsitektur yang relatif rapuh, yang tidak dibangun untuk menahan kekuatan ledakan semacam itu," paparnya.
Banyak yang mengkhawatirkan kerusakan gedung-gedung itu dapat dijadikan alasan untuk meruntuhkan bangunan dan bukannya memperbaikinya.
"Ada desas desus bahwa para pemilik ditawari segepok uang agar mau menjualnya… Ada risiko bahwa siapapun yang akan membeli gedung-gedung itu hanya akan menghancurkannya dan membangun gedung-gedung pencakar langit demi mengambil keuntungan dari lahan itu, menghasilkan lebih banyak uang, lebih banyak keuntungan," kata Khoury.
Sebuah keputusan yang dikeluarkan oleh kementerian keuangan pada 12 Agustus bertujuan untuk mencegah `eksploitasi` setelah ledakan itu, dengan mencegah penjualan bangunan bersejarah tanpa izin kementerian kebudayaan.
Tetapi Atallah mengatakan bahwa masih ada ancaman lainnya yang harus ditangani sesegera mungkin, termasuk risiko pengabaian dari pemilik yang tidak memiliki duit untuk merehabilitasi bangunan mereka.
"Selama perang saudara, kami tidak pernah mengalami kejadian warga meninggalkan rumah-rumahnya, gedung-gedung miliknya, dan tidak kembali lagi. Kami tidak menginginkan hal itu terjadi," katanya.
Ancaman lainnya adalah banyaknya keluarga yang mengungsi sementara, beberapa orang hanya melakukan perbaikan seefisien dan secepat mungkin, menutup jendela bersejarah berbentuk lengkung itu untuk menyediakan tempat perlindungan dari hujan musim dingin yang akan datang.
Para relawan terus bekerja untuk meyakinkan para pemilik dan penyewa bahwa bantuan segera mengalir.